Peluang emas didapatkan oleh Indonesia di menit ke-39 dari titik penalti. Namun, Evan Dimas yang tampil sebagai algojo tidak mampu menundukkan keperjakaan kiper Uni Emirat Arab (UEA).
Tendangan Evan Dimas berhasil ditepis oleh Ali Khasif. Dan menghasilkan sepakan pojok bagi timnas Garuda Muda. Namun, hasilnya pun tidak maksimal. Gegara Garuda Muda kalah postur dari Uni Emirat Arab (UEA).
Miskomunikasi
Garuda Muda masih belum membangun komunikasi yang baik antar pemain. Tentu ini bisa dilihat dari fakta yang tersaji di lapangan hijau. Di mana, umpan-umpan dari Garuda Muda kebanyakan tidak menemui target.
Akan tetapi, organisasi permainan Indonesia tidaklah mengecewakan. Masalahnya hanya terletak pada kesalahan-kesalah kecil yang luput dari perhatian Timnas Garuda Muda.
Hingga pertandingan berakhir, Indonesia tertinggal 0-2 dari Uni Emirat Arab (UEA).
Kick off babak kedua baru saja berjalan, Fabio Lima mengirimkan ultimatum ke penjaga gawang Garuda Muda, setelah memanfaatkan kesalahan pemain belakang Garuda Muda. Beruntung bola masih melambung jauh di atas mistar gawang.
Penalti
Nahas! Kesalahan pemain belakang Indonesia harus dibayar mahal dengan gol penalti di menit ke-49. Kedudukan sementara 0-3.
Pengaruh sang Bintang
Egy Maulana Vikri mampu membongkar dan merepotkan lini pertahanan Uni Emirat Arab (UEA). Namun, lagi-lagi, tendangan Egy masih melemah.
Fabio Lima pemain naturalisasi asal Brazil ini kembali menunjukkan kualitasnya melalui bola heading (sundulan) yang membuat penjaga gawang Garuda Muda mati langkah di menit ke-55.
Indonesia tertinggal 0-4 dari Uni Emirat Arab (UEA).
Setelah tertinggal 0-4 dari Uni Emirat Arab (UEA), Garuda Muda mulai berani tampil lepas. Egy Maulana Vikri yang memotori rekan-rekannya untuk tampil menyerang.