Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia kembali menyajikan pertandingan grup G antara timnas Indonesia vs Uni Emirat Arab (UEA) di stadion Al Maktoum pada Jumat, 11/6/2021, pukul 23.15 WIB yang akan disiarkan oleh SCTV.
Baca juga:Â Koordinasi dan Komunikasi Lemah, Timnas Kalah Telak 0-4 Dari Vietnam
Maniak bola tanah air pasti menaruh harapan besar di atas pundak Garuda muda. Meskipun pada pertandingan terakhir menelan kekalahan telak 0-4 dari Vietnam (Selasa, 8/6/2021). Tentu kekalahan tersebut, menempatkan Garuda muda pada juru kunci grup G Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Pekerjaan Rumah (PR) Manajer Shin Tae-Yong
Setelah hujan pasti ada pelangi. Begitupun yang dipetik oleh manajer Shin Tae-Yong (STY). Pasca kekalahan telak dari Vietnam, pundak manajer STY terasa berat. Karena bejibun stigmatisasi pun bermunculan dari pelosok mana pun.
Pekerjaan rumah (pr) yang harus dikerjakan oleh STY dan anak asuhannya adalah koordinasi, komunikasi dan ketenangan saat menjamu lawan terberat grup G yakni Uni Emirat Arab (UEA).
Uni Emirat Arab (UEA)
Timnas Uni Emirat Arab (UEA) merasa di atas angin. Gegara hingga kini mereka belum menelan satu pun kekalahan di grup G.
Selain itu, keunggulan postur tubuh dari Garudaa muda menjadi kekuatan mereka untuk memanfaatkan duel udara (heading).
Antisipasi
Manajer STY harus mengantisipasi kelemahan anak asuhnya yang tampil spartan di menit-menit awal pertandingan. Namun, menjadi lemah dan loyo di setiap pertengahan babak kedua dalam setiap pertandingan.
Salah satu teknik yang diterapkan oleh STY adalah latihan ekstra. Anak asuhnya diforsir tenaganya untuk terus berlari menjemput bola.
Filosofi ini bertujuan untuk melatih stamina pemain Garuda muda dalam menghadapi timnas Uni Emirat Arab (UEA) di laga pamuncak grup G. ( Jumat, 11/6/2021).
Teknik STY ini sebenarnya sudah lama ia terapkan. Hasilnya pun menunjukkan perkembangan signifikan. Akan tetapi, yang menjadi kelemahan anak asuhnya adalah persoalan komunikasi dan muda terprovokasi dengan teknik permainan lawan.
Keotentikan (keaslian)
Jika Egy Maulan Vikri cs menginginkan pertandingan yang sepadan saat melawat ke stadion Al Maktoum milik Uni Emirat Arab, mereka harus menunjukkan teknik permainan mereka sendiri.
Identitas permainan timnas dewasa ini adalah selow, indah dan cepat. Komposisi dari ketiga elemen ini harus ditanamkan oleh Egy Maulana Vikri cs.
Sepertinya krisis identitas bukan hanya dialami oleh pemimpin ruang publik dan rakyat saat ini. Tapi, juga dialami oleh timnas Garuda muda.
Untuk itu, tidak ada cara lain bagi timnas Garuda muda, selain tetap tampil dengan pola permainan mereka sendiri.
Harapan
Sebagai warga Indonesia, tentu kita semua memiliki ekspektasi tinggi terhadap timnas Garuda muda. Namun, tanpa dukungan doa dan moril dari kita semua, mustahil timnas Garuda tidak akan tampil dengan maksimal.
Jadi, hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah terus mendukung timnas dengan cara kita masing-masing. Mari kita merubah pola pikir kita bahwasannya dalam setiap pertandingan pasti ada yang kalah dan menang.
Kalah dan menang adalah hal wajar dalam kehidupan. Toh, kita pun selalu bersentuhan dengan kegagalan dalam hidup.
Apa pun yang akan diraih oleh timnas Garuda muda esok hari adalah  kebahagiaan dan penderitaan kita semua. Inilah bentuk empati dari kita semua.
Salam sport
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H