Rasa keberadaan (sense of being) setiap orang pasti berbeda, ketika menghadapi persoalan yang pelik dalam kehidupan. Maudy Ayunda, menuturkan bagaimana ia harus berhadapan dengan kuliah online di bulan Maret yang benar-benar membuyarkan semangatnya.
Namun, rasa keberadaan (sense of being) akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai mahasiswa S2 di Universitas Stanford (California, Amerika Serikat), patut diteladani oleh mahasiswa di tanah air.
3 hal yang kita pelajari dari Maudy Ayunda
Kendali (control)
Reflect (Refleksi)
Prioritas (Prioritize)
Kendali (control)
Sebagai diaspora (perantau) yang mencari ilmu di negeri orang, tentu rasa perjuangan untuk menghadapi situasi itu sangatlah sulit.
Namun, kesulitan itu akan dimudahkan dengan semangat adaptasi (survival) sebagai makhluk yang berakal budi.
Seirama yang dituturkan oleh Maudy Ayunda di hari bahagianya saat menyandang gelar S2 dari Universitas Stanford.
Ketika bulan Maret tahun 2020, Pandemi melanda dunia global. Amerika Serikat pun terkena imbasnya. Sistem pendidikan beralih dari konvensional menuju online.
Maudy Ayunda memiliki tips atau cara untuk menghandel semua kesulitan itu dengan menajamkan rasa keberadaaan (sense of being) di tengah pembelajaran online.
Refleksi (Reflect)
Saya sering mengikuti kegiatan yang di posting oleh Maudy Ayunda di Instagramnya. Tentu sebagian besar ia posting tentang kesukaannya dalam bernyanyi, membaca dan dunia selebritis.
Hal menarik bagi saya adalah Maudy Ayunda juga termasuk pecinta berat dunia filsafat. Mengingat latar belakang pendidikan S1 adalah di bidang Politik, Filsafat dan Ekonomi di Universitas Oxford.
Sekadar catatan tambahan bagi pembaca bahwasannya di dunia Eropa dan Barat, filsafat adalah hal wajib bagi mahasiswa. Â Karena filsafat itu berkaitan dengan penajaman logika, analisa dan daya berpikir kritis.
Cara untuk meningkatkan logika, analisa dan daya kritis adalah melalui kegiatan refleksi. Karena refleksi adalah hal lumrah dalam kehidupan filsafat yang berangkat dari masalah remeh-temeh kehidupan kita.
Prioritas (Prioritize)
Sebagai mahasiswa diaspora, tujuan utama Maudy Ayunda adalah menyelesaikan pendidikan S2 tepat pada waktunya.
Begitu pun dengan prioritas kita dalam setiap bidang pekerjaan kita. Kita semua pasti menginginkan sesuatu selesai tepat pada tenggang waktu yang ditentukan.
Setelah melalui perjuangan yang panjang di negeri Paman Sam, AS, hari ini Maudy Ayunda resmi menyandang gelar S2.
Ia membagikan momen bahagia itu melalui akun instagramnya. Bersama dengan keluarga tercinta, ia memberikan inspirasi kepada mahasiswa di tanah air.
"Dua tahun telah berlalu, kata-kata saja tidak cukup untuk mewakili perasaan saya dari pengalaman ini. Terutama karena pengalaman ini diwarnai dengan kisah unik dan tak terduga." Maudy Ayunda.
Terakhir, Saya bersyukur untuk pengalaman berharga ini. Saya merasa istimewa untuk berjalan di tembok-tembok kota ini. Saya berharap, ke depan saya bisa membayar dedikasi  dan kecintaan orangtua. (Sumber;Instagram Maudy Ayunda)
Demikian cuplikan kisah yang kita pelajari dari sosok inspiratif ini. Sekiranya bisa memberikan pencerahan bagi kita.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H