Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mungkinkah Otak Kita Mengikuti Hukum Algoritma?

29 Mei 2021   12:15 Diperbarui: 29 Mei 2021   12:35 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dilansir dari Sehatq.com, "Otak kanan merupakan bagian otak yang memproses kreativitas untuk berimajinasi dan berpikir tentang seni. Sedangkan, otak kiri lebih banyak memikirkan hal-hal analitis dan matematis.

Bagaimana sistem kerja otak kita sesuai dengan mesin algoritma google?

Kembali lagi saya meminjam Bung Ozy sebagai pendekatan yang sepadan. Bung Oz selalu dikenal oleh banyak orang sebagai Guru yang paling kreatif dan cerdas dalam membawakan storytelling kepada siswa didiknya.

Kreativitas Bung Ozy bahkan sudah tak diragukan lagi dalam tutorial-tutorial yang dipaparkannya dalam setiap artikel. Entah artikel di blognya "Gurupenyemangat.com," maupun di rumah Kompasiana sendiri.

Tentu kreativitas itu dihasilkan oleh Bung Ozy melalui otak kanannya.

Sementara, otak kiri Bung Ozy selalu analitis dan matematis. Begini penjelasannya. Setiap hari Bung Ozy selalu bersentuhan dengan anak didiknya. Belum lagi ia harus berhadapan dengan bisnis emasnya yang sudah mulai memancarkan pohon keberhasilan.

Apa yang dilakukan oleh Bung Ozy itu tidak terlepas dengan kalkulasi yang matang. Sebagai blogger yang pandai dalam mengutak-atik kode HTML yang bagi saya merupakan penjara terbesar zaman digital ini.

Namun, cara pandang saya belum setajam spirit analitis dan kalkulasi matematis dari Bung Ozy dalam memainkan diksi-diksi kerinduan bagi penggemar rahasianya di kota Curup. Hihihihi.

Hipotesa dari pernyataan saya adalah otak kita pun bisa mengikuti hukum algoritma. Asalkan antara otak kanan dan kiri selalu berkolaborasi dalam menghasilkan cita rasa yang mumpuni dan renyah dalam keseharian.

Untuk itu, sebagai epilog, tiada kata yang spesial dari saya, selain mohon maaf  dari hati yang terdalam untuk Bung Ozy.

Selamat berimajinasi dengan mengolah rasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun