Akan tetapi, bos mereka tahu bahwasannya Jino memang memiliki kelemahan dalam komunikasi. Akan tetapi, ia pandai dalam mengelola psiko emosionalnya.
Sementara rekan yang menjelekan Jino adalah pribadi yang pandai dalam beretorika. Namun, karena ia tidak pandai dalam mengelola psiko emosionalnya, satu per satu klien yang ia tangani mulai meninggalkannya.
Konsekuensi dari rekan Jino ini berakibat fatal pada perkembangan perusahaan yang sudah memiliki reputasi di mata konsumennya. Lalu berakibat pada penurunan omzet perusahaan.
Saat itu pun, Jino ditugaskan oleh bos mereka untuk mengembalikan kepercayaan pelanggan. Jino pun tak membutuhkan waktu yang lama untuk menarik kembali pelanggan setia dari perusahaan mereka.
Kepercayaan yang diberikan oleh bosnya Jino mampu dieksekusi dengan baik. Jino tahu kelemahannya saat berkomunikasi. Untuk itu, ia menjadi pendengar yang baik. Sesekali menanggapi keluhan dan keinginan konsumen.
Konsumen pun menyukai pribadi Jino. Tips atau cara Jino dalam membangun relasi dengan kliennya adalah ia mampu mengelola psiko emosionalnya dengan baik.
Jino terus berlari untuk menggapai impiannya, sementara rekan yang ingin mengontrol dirinya semakin terpuruk dalam lingkaran setan.
Risiko
Hanya orang bego yang mau disetir kehidupannya oleh orang lain. Risiko terberat menjadi diri sendiri adalah kita harus siap mental untuk menghadapi segerombolan gosip tak sedap dari sisi manapun.
Apakah kita harus bersikap masa bodo seperti yang diajarkan oleh Mark Manson? Saya sangat setuju dengan ajaran dari Mark Manson tentang seni untuk bersikap masa bodo. Jika sesuatu itu benar, saya akan ikutin dan perjuangkan. Akan tetapi, jika sesuatu yang dipaksakan oleh orang lain dan mengarah kepada permusuhan dan kebencian antar sesama, saya akan menentang.