Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Guru Spiritual sebagai Sahabat Rohaniku

3 Mei 2021   23:36 Diperbarui: 4 Mei 2021   00:14 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guru spiritual sebagai sahabat rohaniku. Medcom.id

Setiap orang punya pengalaman tersendiri dalam membina bidang spiritualnya.


Pengalaman spiritual yang tepat dan bijak dapat memberikan tempat sandaran yang paling nyaman. Lebih nyaman daripada bahu si doi (pasangan).


Ada kalanya tampilan luar kita terlihat ceria dan seolah-olah tak punya masalah. Namun, di dalam hati hancur berkeping-keping. Entah yang berkepribadian introvert maupun yang ekstrovert.


Masalah itu hadir tanpa diundang. Walaupun terkadang keteledoran kita yang menyebabkan masalah itu sendiri. Terlepas dari apapun pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam hidup kita.


Tatkala menemui masalah, bila saya tak berkunjung ke pembimbing rohani, saya pun memilih untuk berdiam diri. Tapi seenggaknya berkunjung ke guru spiritual. Karena dari sana saya bisa mendapatkan penyegaran jasmani dan rohani.


Ibarat tubuh yang butuh asupan nutrisi dan olahraga untuk tetap tampil prima sepanjang hari. Begitulah jiwa atau roh kita pun harus dipupuk. Bukan menggunakan pupuk kandang ya. Melainkan melalui kegiatan spiritual.


Kegiatan spiritual yang saya lakoni cukup sederhana yakni satu kali sebulan untuk berkonsultasi. Di mana saya biasanya berkunjung ke kediaman guru spiritual sendiri. Namun karena bertabrakan dengan Pandemi, saya memilih untuk berkonsultasi via Zoom ataupun medsos lainnya.


Tujuan dari saya konsultasi ke pembimbing spiritual adalah selalu mengisi kekosongan yang ada di dalam jiwaku. Karena bagaimanapun juga saya butuh keseimbangan untuk menjalani banalitas kehidupan yang tak ditebak oleh akal sehat.


Akal sehat melahirkan pikiran yang jernih untuk kembali membungkus setiap persoalan hidup dalam terang spiritual.


Dari guru spiriritual saya belajar arti persahabatan. Karena sahabat yang baik selalu menemani dikala susah dan senang. Sahabat selalu bersimpati terkait setiap persoalan hidup kita. Begitu pun kita diharapkan untuk mengerti dengan sahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun