Hubungan timbal balik antara saya dan guru spiritual melahirkan kerja sama yang solid. Solidnya persahabatan antara saya dan guru spiritual membawa pengalaman rohani yang sangat membantu saya.
Saya bersyukur, karena guru spiritual saya selalu menyediakan waktu untuk berkonsultasi dengannya. Bisa saja saya sharing atau perdalami bidang spiritual melalui orangtua. Namun saya merasa kurang nyaman untuk bercerita secara terbuka dengan mereka. Ya, biasalah agar terlihat saya sebagai anak yang kuat. Meskipun kuat di tatapan sinar bola mata. Tapi, hancur dalam hati.
Inilah caraku meneladani guru spiritual saya dalam menajamkan kehidupan rohaniku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H