Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Takaran Interval Nada Dalam Jiwa Sound of Borobudur

1 Mei 2021   12:03 Diperbarui: 1 Mei 2021   12:06 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Irama notani angka yang bertalian erat dari sebuah alat musik mengeluarkan bunyi yang syahdu dan merdu.

Setiap orang bisa bernyayi. Terlepas dari bunyi fals atau tidak. Yang terpenting ia bisa mengeluarkan bunyi dari rangkaian notasi angka dalam petikan interval.

Interval adalah bagian spasi dari nada yang satu menuju tangga nada yang lainnya. Pertalian erat ini dipandang sebagai alat komunikasi yang paling efektif dalam sebuah bangsa.

Ketika kita mendengarkan susunan notasi angka yang dikemas dengan olah rasa dan pikir dari seorang penyanyi, mampu membawa setiap orang pada dunianya. Karena pada dasarnya, peran kita sebagai makhluk artistik.

Mengapa dikatakan sebagai makhluk artistik? Karena melalui seni musik kita disatukan. Kendati kita berbeda budaya, bahasa, ras dan bangsa.

Penyatuan budaya, bahasa, ras dan bangsa tercipta pada abad ke-8 di Candi Borobudur. Candi Borobudur sebagai jembatan untuk mentransfer jiwa artistik kemanusiaan. 

Sejarah mencatat bahwa terdapat lebih dari 200 relief alat musik di 40 panil, dan lebih dari 60 jenis alat musik yakni tiup, membran, petik dan pukul.

Saya mencoba untuk berpikir sesuai dengan pemikiran zaman nenek moyang kita pada abad ke-8. Mereka pasti merasakan euforia dari setiap bunyi yang dikeluarkan dari alat musik membran, petik, tiup dan pukul. Bagi mereka yang pandai memainkan alat musik tersebut, pasti menjadi primadona pada zamannya.

Jasa mereka pasti dibutuhkan dalam setiap pertemuan bisnis pada zaman kerajaan nusantara. Ada yang dibayar, ada juga yang berperan sebagai sukarelawan demi memuaskan dahaga artistiknya.

"Borobudur Pusat Musik Dunia" adalah bukti nyata dari ratusan relief alat musik membran, petik, tiup dan pukul. Setiap perteman bisnis pada zaman itu, pasti selalu membawa insan-insan artistik yang piawi dalam bidang seni.

Selain menghibur, mereka juga dijadikan sebagai ikon politik sebuah negara. Barter atau pertukaran barang antar negara membawa kekayaan alat musik bagi bumi nusantara. Setiap tarikan interval antar nada membawa kesepakatan. Gegara bunyi yang dikeluarkan dari alat musik itu sendiri mampu menghipnotis setiap orang.

"Wonderful Indonesia" selain menikmati alunan musik yang menentramankan jiwa, Indonesia juga meruapan surganya dunia. Ribuan pulau yang terbentang dari sabang sampai merauke mengundang setiap suku bangsa untuk datang ke bumi pertiwi.

Regional.Kompas.com
Regional.Kompas.com

Kedatanagn mereka selain menjalin kerja sama di bidang politik, ekonomi, bisnis, seni dan budaya, juga sebagai ajang pencarian suaka atau oase kehidupan. Karena Indonesia telah menawarkan sejuta pemandangan yang indah dan elok.

Konektivitas antara seni musik dan keindahan indonesia membawa setiap orang untuk kembali membunyikan ke-4 jenis alat musik yang terdapat di setiap relief Candi Borobudur. Candi Borobudur menjadi surganya musisi dunia. Mereka kembali bernostalgia akan lahirnya alat musik tradisional yang telah bertransformasi menjadi modern seperti sekarang.

"Sound of Borobudur" sebagai jejak tapak seniman tradisional dunia. Di balik relief Candi Borobudur, kita menjadi bangga akan bangsa dan negara kita yang telah dikenal oleh dunia global sejak zaman berpindah-pindah atau nomaden.

Sebagai generasi yang kaya akan kemudahan teknologi dan ilmu pengetahuan, tugas kita adalah terus mengkampanyekan "Sound of Borobudur" dalam setiap bidang karya pelayanan kita. Sejarah kejayaan bangsa dan negara kita di bidang seni musik harus semakin berkembang setiap hari.

"Sound of Borobur" tetap hadir dan mencerahkan jiwa setiap orang melalui takaran antar interval nada dalam misi persatuan antar bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun