Jika jiwamu tak setajam pedangmu, kamu tidak akan sanggup menjalani jalan petarung (Jalan Bushido)
Filosofi Jepang ini sebagai pintu awal menuju "Gerakan Literasi Nasional Provinsi NTT." Seribu langkah di depan, berawal dari jejak langkah pertama yakni kecintaan kita terhadap kebudayaan dari mana kita dilahirkan.
Lahir dan besar di kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT adalah anugerah terindah dalam kehidupanku. Sebagai generasi NTT, saya sangat antusias untuk kembali menajamkan pedang kebudayaanku, terutama ikut ambil bagian dari kegiatan "Pembinaan Duta Bahasa NTT tahun 2021."
Tema "Gerakan Literasi Nasional Provinsi NTT," dibagi menjadi tiga sub tema yaitu:
1. Utamakan Bahasa Indonesia
Sebagai generasi NTT, saya sangat bersyukur bisa bergabung dan menulis dengan ekspresi bebas di rumah Kompasiana. Sejak mengenal Kompasiana, minat dan kecintaan saya semakin besar terhadap bidang literasi.
Dasar dari literasi adalah menguasai bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Walaupun saya masih berjuang untuk menata, merias dan mengemas narasi saya sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar, namun bersama rekan Kompasianer, saya telah belajar banyak hal.
Khususnya Kompasianer Khrisna Pabichara yang selalu menekankan pentingnya kecintaan terhadap bahasa Indonesia. Beliau bukan sok anti bahasa keminggrisan, tapi niat beliau sangat baik untuk tetap melestarikan bahasa Indonesia di tengah pusaran bahasa asing.
Dari Kompasiana, saya menaruh harapan besar bagi perkembangan literasi NTT. Sebagai bentuk partisipasi, saya mengikuti ajang pemilihan Duta Bahasa Provinsi NTT tahun 2021.
Tujuan saya mengikuti kegiatan ini adalah tetap mengajak dan mengedukasi generasi yang berasal dari provinsi NTT untuk tetap mencintai bahasa Indonesia.