Tim penyapu pasir adalah kakak Steven dan Gibran. Tak ketinggalan pula abang Egi dan Monce. Suasana canda tawa, tebar pesona dan intel mendadat mulai terendus dengan pemandangan yang bukan biasa. Gegara nyuci mata gratis hihihih. Mumpung jomblo kan bebas.
Setelah berpuas diri untuk menikmati keindahan Pantai Pasir Putih PIK2, kami sekeluarga mendokumentasikan momen berharga itu dengan berswafoto. Abang Monce yang tampil sebagai kameran mulai menjepret kebersamaan kami. Beragam gaya dipertontonkan oleh rombongan kami. Itulah ekpresi bebas yang unik dari kami.
 Makna Kebersamaan
Menikmati keseruan di Pantai Pasir Putih PIK2 tak hanya soal melepas emosi-emosi yang dipenjara selama masa Pandemi. Melainkan kebersamaan kami sebagai satu keluarga perantaun yang selalu mendukung dalam hal apa saja.
Memiliki keluarga di tanah rantau adalah hal yang terindah dalam hidup. Karena kami merasakan kebersamaan, layaknya di kampung halaman tercinta.
Bilur-bilur rindu, canda tawa dan pikiran yang kembali fresh atau jernih selama di Pantai Psir Putih PIK2, memicu semangat untuk kembali melakoni pekerjaan masing-masing esok hari.
Sekadar catatan tambahan bagi para fotografer profesional, anda tak akan rugi untuk mengeksploitasi keindahan Pantai Pasir Putih PIK2 Jakarta Utara. Karena di sana banyak spot-spot menarik yang bisa didapatkan secara gratis. Dari sudut manapun kita bisa mengambil objek gambar yang menarik.
Jakarta, 25/4/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H