Sejauh ini ribuan bahkan jutaan orang di negeri ini yang masih bingung dengan nama orang Indonesia bagian Timur, khususnya NTT. Bahkan saya kerap ditanyai oleh beberapa rekan bahwa mengapa nama kalian itu berakhiran "US?
Okeylah saya akan menjelaskan seputar keunikan nama-nama orang NTT yang berakhiran "US." US ini bukan United States ya, melainkan US sebagai kata ganti orang. Terutama US disematkan bagi laki-laki seperti Frederikus, Romanus, Inosensius, dsb.
Tradisi pemberian nama ini sesuai dengan ajaran Katolik. Mengingat Gereja pada abad pertengahan (Mediovale) sangat berpengaruh di Eropa dan dunia. Berangkat dari situ, migrasi besar-besaran orang Eropa ke penjuru dunia untuk menyebarkan Injil. Terutama dalam hal ini didaratan Flores dan Timor (NTT), maupun Timor Leste.
Cikal bakal pemberian nama yang berakhiran dengan "US" diambil dari ritus atau tradisi Gereja Latin pada abad mediovale (Filsafat abad pertengahan).
Bagi kamu yang pernah belajar bahasa latin, tentunya pasti bisa mengikuti arah pembicaraan saya. Toh tulisannya sederhana juga kok. Â US sebagi kata ganti untuk laki-laki. Sementara kata ganti untuk perempuan adalah "ER" atau Mulier (perempuan). Mulier juga bisa termasuk dalam tunggal dan jamak.
Sejauh ini apa bisa ya mengikuti logika pikiranku. Ataukah epistemologi saya terlalu berat? Hmmm, saya rasa ringan kok. Pemberian nama orang NTT selain diambil dari bahasa latin juga berkaitan erat dengan nama Santo (orang kudus) dalam tradisi Kristiani.
Pola Pikir
Namun seiring dengan pola pikir (mindset) belakangan ini, pemberian nama bagi orang NTT sudah bercampur baur. Tak musti harus berlandaskan pada tradisi Kristiani.
Kok bisa?
Pernikahan silang (antar budaya) adalah pemicu pola pikir masyarakat NTT dalam pemberian nama yang fleksibel. Karena dewasa ini, pernikahan beda agama sudah menjadi hal biasa di bumi NTT.
Bahkan tak jarang kita akan menjumpai satu keluarga yang terdiri dari beragam kepercayaan. Entah kepercayaan animisme (kepercayaan tradisional), maupun agama resmi dalam NKRI.
Meskipun dalam satu keluarga tinggal dalam beragam kepercayaan, namun solidaritas tetap terjaga. Karena bagi orang NTT dewasa ini, agama itu urusan privasi setiap orang. Yang lebih penting adalah nilai-nilai kemanusiaan (Human Interest).
Saya yakin potretan singkat ini bisa memberikan secuil pemahaman baru seputar nama-nama penulis asal NTT yang berakhiran US. So, tatkala menemui sahabat, kenalan di manapun, saya yakin kamu pasti tak kaget dan heran lagi dengan nama mereka. Terutama yang berasal dari NTT.
Saya berharap, salah satu penulis Muslim juga harus memberikan pemahaman bagi kami soal pemberian nama. Karena sejauh ini, kami pun masih belum tahu latar belakang pemberian nama bagi saudara-saudara Muslim.
Mari saling berbagi pemahaman seputar pemberian nama dalam kepercayaan lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H