Lagi-lagi berita buruknya, keuntungan ini makin diperkeruh dengan meningkatkan volume penerbangan udara. Dan tren peningkatan ini akan mencapai 10 miliar penunpang pada tahun 2050. Bila usia kita panjang, maka kita pun akan mengalaminya di tahun 2050. Tapi, bila usia kita tak mencukupi, mendingan tidur diam-diam di makam sendiri. Dan jangan mengganggu yang masih hidup.
Sejauh ini kita sudah mencicipi atau memiliki gambaran umum bahwa kehadiran hidrogen akan menjadi solusi yang tepat bagi idustri penerbangan di masa yang akan datang.
Penggunakan revolusi hidrogen diperkirakan keunggulan tiga kali lipat dari penggunaan bahan bakar jet konvensional, dan seratus kali lipat dari baterai lithuin-ion. (bbc.com).
Pendiri dan kepala eksekutif  ZeroAvia, Val Miftakhov mengatakan perusahaan mengharapkan untuk menawarkan penerbangan komersial menggunakan bahan hidrogen pada tahun 2023 hingga 2026 dengan kapasitas 80 penumpang pada penerbangan 500 mil laut (926 km). Sementara 2030, ia memastikan akan menggunakan jet lorong tunggal dengan kapasitas 100 penumpang.
Revolusi hidrogen yang saat ini dikembangkan di Inggris diharapkan semakin menurunkan suhu pemanasan global. Selain itu, sebagai rakyat Indonesia, kita pun diharapkan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di bidang Sains dan Teknologi untuk mengelola kekayaan Sumber Daya Alam bumi pertiwi untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Bukan hanya untuk kesejahteraan segelintir orang.
Semoga artikel ini memberikan secuil pengetahuan baru bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H