Aktivis Pro-demokrasi Hong Kong, Jimmy Lai bersama ketujuh rekannya kembali ditangkap oleh pemerintah setempat, terkait pertemuan yang melanggar hukum  dan memicu demonstran besar-besaran dua tahun lalu.
Jimmy Lai adalah pendiri Apple Daily dikenal oleh publik luas, karena ia sering melayangkan kritik yang tajam dan pedas kepada pemerintah Hong kong dan China.
Jimmy Lai dan Politisi veteran Martin Lee dinyatakan bersalah dan dihukum. Karena mereka telah mengorganisir pawai yang tidak sah.
Sementara, Jimmy Lai dan koleganya  dari juru kampanye pro-demokrasi Hong Kong mengaku tidak bersalah. Tetapi sekarang mereka sudah berhadapan dengan hukuman penjara.
Sekelompok kecil atau pengikut fanatik dari ketujuh figur publik ini terus memberikan dukungan dengan memegang poster yang mengecam penganiayan politik di luar pengadilan.
Dua aktivis lain sebelumnya telah mengaku bersalah. Dan mereka dihukum lima tahun penjara. Sedangkan Jimmy Lai dan keenam koleganya akan menerima hukuman setimpal ke depan.
Jimmy Lai dan koleganya yang pro-demokrasi Hong Kong melanggar undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan Beijing. Undang-undang yang dikeluarkan oleh Beijing ini bukan tanpa alasan yang jelas dan pasti. Mengingat aksi dan protes massal tahun 2019 sangat mengganggu elektabiloitas negara.
Setelah gelombang protes pro-demokrasi, Beijing semakin menindak hak dan kebebasan kota. Namun, China di awal pekan ini meloloskan perubahan besar pada aturan Pemilu Hong Kong. Tapi, calon anggota Parlemen terlebih dahulu diperiksa oleh Komite pro-Beijing.
Lalu, apa yang dilakukan oleh Jimmy lai dan koleganya?
Mereka dituduh berpartisipasi dalam Majelis tidak resmi (12 dan 18 Agustus 2019), ketika Hong Kong terlibat dalam protes anti pemerintah selama berbulan-bulan