Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Prancis Emmanuel Macron Kembali Menutup Sekolah Demi Kesehatan

1 April 2021   04:22 Diperbarui: 1 April 2021   13:23 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Emmanuel Macron akan menutup Sekolah-sekolah di Prancis selama tiga Minggu. Foto dari France24.com.

Presiden Prancis, Emmanuel Macron kembali mengeluarkan pernyataan untuk menutup sekolah-sekolah di Prancis selama tiga pekan ke depan. Penutupan sekolah-sekolah di Prancis sebagai pembatasan nasional untuk melawan peningkatan kasus Covid.

Sekolah akan beralih ke pembelajaran jarak jauh (PJJ) mulai Minggu depan. Langkah-langkah ini juga akan dikomunikasikan atau diperkenalkan kepada distrik yang lainnya.

Selain itu semua toko yang tidak urgent akan ditutup mulai hari Sabtu, serta larangan bepergian dari 10 KM ( enam mil) dari rumah tanpa alasan yang tidak jelas.

Penulis membayangkan, seandainya larangan ini berlaku bagi bangsa kita, justru yang terjadi adalah sumpah serapah dan demo di mana-mana.

Prancis saat ini sedang merawat 5.000 orang dalam perawatan intensif. Saat ini Prancis melaporkan lebih dari 4,6 juta Virus Corona dengan jumlah kematian mencapai 95.495 orang.

Presiden berusia 43 tahun ini mengatakan bahwa negara ini sedang sensitif dan apabila tidak melakukan tindakan cepat, ribuan bahkan jutaan orang akan kehilangan kendali. Ujarnya dalam pidato yang disiarkan oleh Televisi pada hari Rabu.

Lebih lanjut Macron mengatakan bahwa larangan penutupan sekolah, penutupan bisnis yang tidak urgent, bepergian yang mulai dikampanyekan kepada 19 distrik adalah hal yang sah sebagai upaya pengendalian Virus Corona.

Macron menggambarkan situasi itu sebagai "Cahaya di ujung terowongan." Artinya masa Paskah harus dimanfaatkan dengan hal-hal positif untuk merenung, berdialog dengan diri sendiri, berkontemplasi, demi mencari ketenangan hidup.

Akan tetapi, pernyataan Macron ini pasti menuai polemik di lingkungan Parlemen. Tentunya keputusan Macron akan ditentukan hari ini, setelah rapat Parlemen.

Menariknya salah satu Wartawan sekaligus korenspon Paris untuk BBC News Hugh Schofield secara tajam dan menggelitik menganalisi langkah-langkah Macron.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun