Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Kematian George Floyd dan Reputasi Hukum AS di Mata Global

1 April 2021   02:05 Diperbarui: 1 April 2021   02:35 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi protes global atas kematian tragis George Floyd. Foto dari Pikiran-Rakyat.com.

Coba amati pernyataan ini, terasa ganjil dan aneh, bila rakyat minoritas atau kecil berhadapan dengan penguasa. Suara kita tidak akan didengar oleh penguasa. Mereka akan menggunakan berbagai teknik manipulasi tingkat dewa untuk memenangkan perkara.

Sementara itu, pengacara Mr Chauvin Eric Nelson mengatakan kasus itu tentang bukti, bukan tentang "alasan politik atau sosial". Dia mengatakan Floyd telah menelan obat-obatan pada saat penangkapannya "dalam upaya untuk menyembunyikannya dari polisi", dan menyatakan bahwa ini berkontribusi pada kematiannya. (BBC.Com).

Di hari Selasa, Pengadilan menghadirkan  4 saksi tapi tetap saja hasilnya tidak ada. Seorang saksi, Donald Williams II, yang terlatih dalam seni bela diri campuran, diinterogasi selama lebih dari satu jam oleh penuntut dan pembela pada hari Senin dan lagi pada hari Selasa. Dia mengatakan bahwa Chauvin telah menggunakan teknik berbahaya yang disebut "blood choke" dan menggerakkan lututnya maju mundur untuk meningkatkan tekanan pada punggung dan leher Floyd.

Kasus ini penting karena mencakup beberapa hal:

Kematian George Floyd sebagai kebrutalan Kepolisian terhadap minoritas, terutama orang berkulit berwarna.

Di AS Polisi tidak bisa dihukum saat mereka menjalankan tugas.

Tentu mata global masih menunggu putusan dari kasus ini. Terutama soal hukum keadilan yang berlaku di negara Amerika Serikat.

Bagaimana hukum berlaku, bila sistem sudah terkoneksi dan tidak bisa diganggu oleh siapapun! Selain itu, tindakan ini memicu protes global di manapun. Ada berbagai pejuang Hak Asasi Manusia dengan berbagai cara untuk menuntut keadilan bagi Chauvin.

Terakhirnya, bagaimana hukum yang berlaku di negara kita, terutama terhadap rakyat kecil dan seorang konglomerat atau pejabat publik?

Sampai pohon tomat berbuah pun yang salah dibenarkan. Yang benar disalahkan. Karena rakyat kecil tidak bisa berbuat banyak di dalam berhadapan dengan pejabat publik.

Mencintai semua orang dengan tulus. Segala atribut yang melekat dalam diri kita, hanyalah titipan sementara. Semoga kekerasan terhadap etnis minoritas di bangsa kita tidak ada lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun