Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Content Creator Tafenpah

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Moskow dan Roma Kembali Bersitegang, Gegara Dokumen Rahasia

1 April 2021   00:06 Diperbarui: 1 April 2021   00:35 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polisi Militer Italia berhasil menangkap seorang Perwira AL yang sedang menjual dokumen rahasia kepada pejabat Militer Rusia. Foto dari www.prensa.com

Kemarin atau dua jam yang lalu, Menteri Luar Negeri Italia, Luigi Di Maio naik pitam, gegara seorang Perwira Angkatan Laut Italia kehilangan akal sehat dan menjual dokumen rahasia kepada pejabat Militer Rusia.

Berawal dari kecurigaan Polisi Militer yang merasa aneh dengan sebuah mobil, naluri inteligen yang sudah terlatih, mulai bereaksi dan mendekati beberapa mobil yang berada di area parkiran.

Ternyata di dalam mobil itu sedang ada transaksi penjualan dokumen rahasia. Penangkapan basah itu memicu kemarahan yang sangat besar bagi Pemerintah Italia.

Tak tanggung-tanggung, Menlu Italia Luigi Di Maio akan segera mengusir pejabat yang bekerja di kantor Kedutaan Besar Rusia di Italia.

Dari pihak Italia, mereka berharap hubungan Diplomatik kedua negara tetap terjalin. Tapi, mereka belum menerima feedback atau tanggapan dari pemerintah Rusia.

Salah satu Situs Web Corrieire Italia melaporkan bahwa surat-surat yang disita di flat Perwira Angkatan Laut itu mungkin berkaitan dengan rahasia NATO. Akibatnya menempatan keamanan nasional negara lain dalam risiko. Sementara menurut Kantor Berita Ansa, dokumen itu menyangkut komunikasi Militer.

Kedutaan Rusia mengakui bahwa ada pejabat mereka yang terlibat dalam transaksi penjualan dokumen rahasia itu, tapi komentar yang disampaikan oleh Menlu Italia tidak layak.

Juru bicara Kremlin Dmitry Pezkov mengatakan "kami tidak memiliki informasi yang jelas mengenai keadaan atau penahanan itu." Lebih lanjut Kementerian luar negeri Moskow mengatakan kepada Ansa bahwa mereka sangat menyesali pengusiran dua staffnya. Dan mereka akan membuat pengumuman lebih lanjut.

Kremlin spokesman Dmitry Peskov said "we don't have information about the reasons for or the circumstances of this detention". The foreign ministry in Moscow told Ansa that it regretted the expulsions of two embassy staff and would make a further announcement on possible steps in response."(BBC.Com/News).

Untuk menanggapi masalah ini, seorang Analisis dari Roma Mark Lowen mengatakan sejauh ini Roma selalu ramah terhadap Moskow. Bila berkaca ke dua tahun yang lalu (2019) seorang warga Italia dan Rusia ditangkap karena berkolusi untuk mencuri rahasia dagang dari Perusahaan Penerbangan Amerika Serikat.

Persahabatan Roma dan Moskow sudah terjalin lama dan makin akrab, tatkala Virus Corona meledak di Italia tahun lalu. UE yang diharapkan untuk segera bertindak memberi bantuan bergerak lambat.

Moskow mengirimkan pasokan di bawah spanduk "Dari Rusia dengan Cinta." Pasokan dari Rusia juga sangat dikhawatirkan oleh banyak pihak. Karena melibatkan sejumlah Perwira yang dikirim.

Kita juga tidak tahu, apakah bantuan dari Rusia untuk Roma ini benar-benar di bawah terang cinta. Atau hanya sekadar slogan untuk mencari dukungan atau sesuatu dari Roma. Ya, karena setiap orang yang membantu kita pasti membutuhkan imbalannya. Meskipun mereka tidak secara gamblang mengatakannya.

Sementara dari pihak Jaksa masih menyelidiki apakah Rusia mencoba menyedot dana ke Partai Liga Matteo Salvini.

Ah, makin runyam dan meruncing ini. Apalagi penurunan Rusia dari NATO. Ditambah lagi hubungan Moskow dan NATO semakin memburuk. Tatkala Rusia merebut wilayah Krimea Ukraina pada tahun 2014.

Selain itu, bulan Maret Presiden AS Joe Biden menganggap Vladimir Putin sebagai "pembunuh."

Pekan lalu juga, anggota NATO Bulgaria mengusir dua diplomat Rusia. Karena aktivitas inteligen mereka tidak sesuai hubungan Diplomatik.

Rentetan peristiwa yang dialami oleh Rusia, seolah berada di negara kita saat ini. Di mana, bejibun kasus yang belum diselesaikan dari tahun-tahun sebelumnya, bulan sebelumnya, terutama seputar Politik dan Sosial-Budaya kita yang kian tak pasti.

Tiga hari yang lalu kita diteror dengan bom bunuh diri di salah satu Gereja Katedral Makassar. Kemarin, bom bunuh diri juga menyasar ke Mabes Polri. Dan ke depan kita patut mewaspadai pergerakan dari kelompok-kelompok radikal yang sudah sekian lama menepi dan membangun kekuatan untuk kembali berulah dalam memecah belah bangsa kita.

Belajar dari kasus yang dialami oleh Moskow dan Rusia, kita harus berhati-hati dalam menjaga keamanan negara kita. Caranya adalah setiap orang menumbuhkan jiwa nasionalisme bahwa yang menjaga negara bukan hanya Aparat TNI, Kepolisian. Melainkan diri kita sendiri juga ikut terlibat di dalamnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun