Tendangan keras dari kaki Alexies Saelemaekers dari luar kotak 16 pada menit ke-40, berhasil dipatahkan oleh tangan emas Dean Herderson. Dean Herderson musim ini memang menggeser posisi kiper utama David De Gea.
Tidak ada gol yang tercipta di babak pertama. Seharusnya peluang emas dari pemain AC Milan dimanfaatkan untuk memperbesar range atau jarak dari Manchester United. Peluang-peluang emas dari anak asuh Stefano Pioli hanya numpang lewat di daerah pertahanan Manchester United.
Anak asuh Ole Gunnar Solskjaer juga merepotkan pertahanan AC Milan. Kedua tim pun bermain dengan hati- hati. Peluang demi peluang Rasford, dkk juga tidak diselesaikan dengan menciptakan gol.
*******
Masuknya bintang Manchester United, Paul Pogba di awal babak kedua diharapkan menjadi semangat bagi pemain Manchester United lainnya untuk keluar menyerang. Tensi permainan mulai meningkat di antara kedua tim.
Si kulit bundar menari dari satu kaki ke lainnya. Manchester United mulai menekan pertahanan AC Milan. Sang Bintang, Paul Pogba melepaskan tendangan indah ke gawang Donnarumma pada menit ke-47. Kedudukan berubah menjadi 0-1.
Spirit yang dibawa oleh Pogba memang menular ke pemain United lainnya. Di menit ke-49, pemain sayap AC Milan kembali melepaskan tendangan kerasnya. Tapi, kiper Dean Herderson berhasil mengamankan gawangnya.
Serangan demi serangan diperagakan oleh Pogba dan dkk. Kiper Donnarumma kembali dikagetkan dengan umpan silang dari Pogba ke penyerang tengah United. Tapi, Donnarumma masih berhasil menepis tendangan keras itu.
Tempo permainan mulai meningkat. Penetrasi dari kedua tim sangat membahayakan gawang masing-masing. Pogba telah mengubah permainan defensif United di babak pertama menjadi kuda liar di babak kedua.
United mulai menemukan ritme permaianan khasnya, yakni cepat dan unik untuk ditonton. Ciri khas permainan tim-tim asal Inggris.
Tak salah bila Manchester United menurunkan Pogba pada babk kedua. Karena permainan United lebih berbahaya. Berkali-kali Pogba mengacangi pertahanan AC Milan. Meskipun ia dikawal ketat, tapi teknik permainan seorang bintang, memang jauh berbeda dari lainnya. Selain itu juga, stamina yang mendukung, menjadi anak panah yang mematikan bagi Pogba.