Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cakrawala Anak Emas dalam Pusaran Lingkungan Sosial

18 Maret 2021   22:34 Diperbarui: 18 Maret 2021   22:42 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apapun yang dilakukan oleh seorang anak emas atau kesayangan dari keluarga adalah selalu benar di mata orangtuanya. Tak jarang, hal ini menimbulkan kecemburuan sosial antar saudara kandung. Apalagi dalam lingkungan sosial.

Rasa ingin dimengerti, dikasihi dan disayangi dari seorang anak emas akan berbenturan di dalam lingkungan sosial.

Lingkungan sosial itu dihuni oleh beragam jenis karakter, cara pandang dan latar belakang pendidikan. Seorang anak emas akan menyamaratakan setiap kondisi atau peristiwa yang terjadi di dalam lingkungan sosial.

Porsi kasih sayang dan selalu diikutin oleh orangtuanya di dalam keluarga, semacam sistem yang dibangun dan sudah paten harus diikutin oleh semua orang dalam lingkungan tertentu.  

Alam bawah sadar ini sudah dibentuk dalam diri seorang anak emas dari keluarga tertentu.  Inilah jurang yang diciptakan oleh orangtua kepada anaknya dalam lingkungan sosial.

Misalnya, seorang anak emas akan selalu mengharapkan perlakuan yang adil, ingin dicintai oleh semua orang dalam kehidupan sosial. Padahal kebutuhan itu belum tentu terealisasi dalam kehidupan bersama. Bila seorang anak emas tak mendapat simpatisan dari lingkungan sosial, ia akan merasa dikucilkan dan tak dihargai.

Toh, di dalam kehidupan keluarga saja, seorang anak emas akan dibenci oleh adik atau kakaknya sendiri. Inilah kecemburuan sosial, bila segala sesuatu dinilai dari subjektif orangtua.

Hal ini tak dipungkiri bahwasannya, orangtua tidak mencintai anak kandungannya sendiri. Tapi, pasti dalam lingkungan keluarga, diantara salah satu anaknya, ada satu orang yang terpilih menjadi anak emas.

Lalu, bagaimana dengan relasi kita di dalam suatu wadah atau lingkungan tertentu? Apakah ada anak emas atau pilihan tertentu?

Anak emas ini bukan hanya berlaku di dalam lingkungan keluarga. Tapi, di sekolah, kampus pasti ada murid-murid tertentu yang memiliki kasih sayang dan perhatian lebih dari gurunya. Siswa yang lain pun pasti cemburu dengan perhatian lebih gurunya kepada siswa tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun