Cinta adalah anugerah terbesar dalam kehidupan manusia.
Manusia mencintai dan dicintai. Mencintai berarti kita memiliki perasaan kepada orang lain. Sedangkan dicintai berarti kita merasakan kasih dan perhatian dari seseorang.
Mencintai dan dicintai ibarat tubuh dan jiwa yang tidak bisa terpisah dari kehidupan kita. Korelasi antara mencintai dan dicintai sudah kita rasakan semenjak di dalam kandungan wanita terhebat dalam kehidupan kita.
Ibu adalah sosok pemilik cinta universal. Dalam kondisi apapun, ibu tetap mencintai kita. Tiada seorangpun di dunia ini yang hidup tanpa seorang ibu. Sekalipun ia mengaku sebagai anak yatim piatu.
Ibu mencintai kita apa adanya. Sebaliknya, kita mencintai ibu apa adanya. Lelaki mengawali sentuhan cinta dari ibunya. Sosok ibu adalah cinta pertama para lelaki.
Peran ibu sebagai cinta pertama para lelaki memang tidak mudah. Sebab, terkadang cinta seorang ibu dipermainkan oleh lelaki. Akibatnya, ibu mengalami teror fisik dan emosional.
Teror fisik dan emosional adalah kondisi psikologis yang dialami oleh setiap ibu dari zaman lampau hingga kini. Di mana, anak-anak lelaki suka menguras emosi ibunya. Ya, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan bahasa simbolis dalam keseharian. Selain itu, tingkah laku kita sukar diatur oleh ibu, dsb. Termasuk saya pernah jatuh dalam kubangan hitam itu. Akibatnya, ibu mengalami kecapaian fisik.
Mencintai dan dicintai adalah dua entitas yang selalu dielaborasikan dalam kisah keseharian kita. Tatkala mencintai dan dicintai tercerabut dari akarnya, dalam hal ini cinta kita kepada ibu. Kita akan berubah seperti monster yang selalu haus untuk menyakiti orang lain.
Coba lihat berita-berita yang selalu ter-update di media online apapun, pasti kita menemukan kekerasan terhadap perempuan. Bukti dari tercerabutnya mencintai dan dicintai dari akarnya. Atau lebih dekatnya, mari kita melihat kekerasan terhadap perempuan di dunia pekerjaan saat ini.
Sebagai contoh nyata, beberapa bulan yang lalu, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini sebagai korban dari tercerabutnya mencintai dan dicintai dari akarnya lelaki. Lelaki terus mendrimininasikan kiprah perempan di dunia kerja.