Dan ternyata, saya menemukan kejanggalan yang amat besar dalam diri saya. Bahwasannya, saya pun kerap kali terjerumus ke dalam budaya viral. Viral karena tulisan saya yang banyak omong kosong seputar diksi-diksi pencerahan.
Ya, ampun bago jago. Cukup lah. Karena menulis dengan emosi yang meledak-ledak, ketahuan banget loh. Apakah saya adalah bagian dari monster Sang Leviathan dalam konsep negara berdasarkan politik Thomas Hobbes? Ya betul. Karena dalam diri saya terdapat partikel atom monster yang sewaktu-waktu ingin menerkam saudaraku yang lain.
So, tak ada seorangpun yang melarang diriku dan anda untuk menjadi viral dalam setiap diksi-diksi kerinduan. Karena, hidup bukan tentu seberapa saya memotivasi orang lain. Tapi tentang bagaiaman saya menikmati produk akal budiku yang selalu liar dalam berlogika.
Terakhir, tulisan ini adalah autokritik untuk diri saya sendiri. Karena saya sudah terlalu mengulik sesuatu yang out of the box seputar penalaran logikaku yang selalu liar dalam situasi apapun.
Salam literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H