Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jejak Aksara Milenial di Kompasiana

30 Januari 2021   14:25 Diperbarui: 30 Januari 2021   14:36 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diksi-diksi kerinduan hanya bisa diperoleh melalui membaca dan menulis. Membaca dapat memperkaya khazanah pengetahuan kita tentang dunia.


Kita tak perlu berkelana, menjelajahi belahan dunia mana pun, cukup dengan membaca! Membaca adalah bagian destinasi wisata yang belum dinikmatin oleh banyak orang.

"Jejak Aksara" merupakan coretan generasi Milenial di bulan Januari. Kehadiran buku 'Jejak Aksara' sebagai bukti bahwasan generasi Milenial bukan hanya dikenal sebagai kaum rebahan. Melainkan generasi Milenial juga memberikan andil yang sangat besar dalam memajukan literasi Indonesia.

Literasi membaca masih merupakan masalah terbesar bagi pemilik +62. Masalah ini bukan hanya berada di tanah air tercinta, melainkan masalah ini menjadi perhatian serius dari PISA (Program for International Student Assessment) yang biasanya diselenggakan tiga tahunan.

Untuk mengatasi masalah ini, bukan hanya tugas Pemerintah Pusat di bawah Kemendikbud, melainkan kita semua harus memperjuangkan literasi membaca di manapun dan kapanpun kita berada.

Perjuangan kita untuk membangkitkan budaya membaca, bisa dilakukan dengan cara apapun. Tergantung kreativitas kita. Kita bisa menganimasi budaya membaca melalui media cetak (Majalah, Koran, Komik, Novel, dll.) Sementara animasi membaca melalui digital (Media Online, blog, You Tobe, Televisi, dll).

Kompasiana merupakan Platform digital yang tepat bagi literasi membaca dan menulis. Diksi-diksi kerinduan akan menyatu  dalam irama aksara.

Jejak aksara yang kini hadir dihadapan anda adalah kemasan dari artikel pilihan saya selama menulis di Kompasiana. Kehadiran saya di Kompasiana belum lama, tapi ada keresahan yang terus mengejar saya untuk membangkitkan minat membaca dan menulis bagi generasiku.

Kehadiran buku "Jejak Aksara" sebagai persembahan saya untuk literasi Indonesia. Dari rumah Kompasiana, saya berani mengulik pikiran, rasa dalam nadi aksara. Kemasan aksara meninggalkan jejak digital saya di rumah Kompasiana.

Berawal dari kecemasan akan lesunya budaya membaca dan menulis, saya memberanikan diri untuk menghadirkan buku "Jejak Aksara" sebagai kreativitas Milenial di tengah Pandemi.

Diksi-diksi kerinduan yang tersaji di dalam buku ini, sesuai gaya dan kepenulisan Milenial.  Gaya kepenulisan Milenial selalu bersumber dari filsafat jalanan. Di mana saya menulis sesuai apa yang dialami oleh generasi Milenial saat ini.

Harapan saya, kehadiran buku "Jejak Aksara" menjadi warna tersendiri dalam khazanah literasi Indonesia era 21.

Terakhir, ucapan terima kasih kepada Kompasiana yang telah memberikan ruang ekspresi tanpa batas bagi saya untuk berkarya. Terima kasih kepada rekan Kompasianer yang selalu mendukung dengan caranya tersendiri. Terima kasih untuk pembaca setia di manapun berada.

Salam literasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun