Generasi milenial cenderung meng-update status sebagai pengganti Diary. Memang sah-sah saja. Toh, kan semua juga adalah latihan untuk menata diksi-diksi kerinduan.
Kawan, tak ada salah, bila kamu menulis Diary. Ikutin generasi 90-an yang menikmati rasa dalam Diary. Ya, syukur-syukur ke depan, kumpulan tulisan patah hati, jatuh cinta dalam Diary kamu dikemas, lalu dijadikan sebagai satu karya.
Menikmati rasa, menata aksara, melepaskan diksi-diksi penggugah bagi siapapun adalah saldo cinta terindah selama menulis Diary.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!