Ya, karena mereka merasakan kedamaian batin. Di mana selama bertahun-tahun, instrumen negara membangun tembok pemisah antara sesama suku Timor Dawan. Layaknya, tembok Berlin Timur dan Barat, setelah perang Dunia II.
 Pasar bebas di daerah perbatasan RI dan Timor Leste dipandang sebagai runtuhnya tembok Berlin. Karena adanya penyatuan sesama suku Timor Dawan antar kedua negara.
Harapannya, kerja sama model ini harus dikembangkan oleh kedua negara, demi terjalinnya rasa persaudaraan, perdamaian, empati oleh sesama suku Timor Dawan yang sudah lama berpisah. Selain itu, pasar bebas adalah sarana perekat antar kepentingan kedua negara dalam menciptakan kedamain  di daerah perbatasan. Tujuannya, adalah menghindari konflik antar masyarakat di daerah perbatasan RI dan Timor Leste.
Sekilas cerita dari anak-anak perbatasan RI - Timor Leste.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H