Investasi ibarat anda sedang mendaki gunung. Ada banyak tantangan, namun dibalik tantangan itu, ada kenikmatan di puncak gunung.
Nominal uang Rp.10.000 saat ini akan lebih kecil, 5-10 tahun mendatang. Nilai tanah saat ini masih bersahabat dengan isi dompet, bila ivestasi tanah 10-15 tahun mendatang.
Saya bukan pakar dalam ilmu ekonomi, tapi setidaknya berdasarkan pengalaman saya selama beberapa bulan terjun ke dalam marketing properti, saya belajar secuil pengetahun tentang investasi properti.Â
Pandemi saat ini adalah peluang yang paling tepat bagi anda untuk berinvestasi properti. Alasannya adalah saat ini banyak pengembang  yang bergerak di bidang properti menawarkan satu paket perumahan dengan harga yang murah.Â
Harga murah, fasilitas pendukung lengkap pula. Misalkan satu paket rumah Cluster seharga 250 juta. Pandemi telah memukul perekonomial Nasional, pihak pengembang otomatis akan menurunkan harga 1 unit rumah yang dari 250 juta, menjadi 200 juta. Tentu alasannya adalah pihak pengembang ingin survival dengan keadaan ekonomi Nasional saat ini.
Bagi generasi milenial mengambil peluang yang di atas adalah pilihan terbaik. Karena investasi properti setiap tahun meningkat. Tak apalah, saat ini anda menahan pengeluaran rekreasi, belanja, lalu dialihkan untuk berivestasi properti, demi kesenangan dan kenyamanan masa depan anda.
Lagi-lagi kembali kepada gaya hidup dan pilihan setiap orang. Apalagi saat masih sendiri, hasrat untuk membeli ini dan itu menjadi label/pilihan bagi sebagian besar generasi milenial. Paradigma/cara berpikir generasi milenial yag termasuk kategori ini adalah, "kan besok masih bisa dapat uang, ngapain takut? Bila prinsip hidup ini sudah menjadi gaya, sulit untuk mengubahnya.
Nah, untuk menghindari kesalahan berpikir di atas, tip ini sekiranya dicoba bagi pemula dalam dunia investasi properti
1. Merencanakan Pengeluaran Bulanan dan Mengetahui Nilai Kegunaan Barang
Kebutuhan setiap orang itu berbeda. Alangkah lebih bagus, pengeluaran bulanan untuk kesenangan semu ditunda. Seperti; pengeluaran belanja barang baru.
Kenapa barang yang masih bisa digunakan, harus diganti dengan barang baru? Lalu, barang yang lama harus di simpan di mana? Bila memilih untuk membuang barang lama, ya sama saja anda membuang uang. Karena barang tersebut masih bisa digunakan. Maka, milikilah sikap bijak dalam menilai dan menggunakan suatu barang.
2. Investasi Sebagai Jaminan Masa Tua
Investasi itu ibarat membangun fondasi rumah. Bila fondasi rumah kuat, badai apapun tak akan menghancurkan rumah tersebut.Â
Sama halnya, bila usia muda anda digunakan untuk hal-hal positif, seperti; berinvestasi rumah untuk menunjang kenyamanan di usia tua. Sekecil apapun investasi anda, akan berdampak positif bagi anda dan keluarga anda di masa yang akan datang.
Sekiranya dua tip yang di atas menjadi pegangan bagi anda dalam berinvestasi properti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H