Nak, pergilah ke Pak Lurah! Beliau yang tahu penyebab dari kekeringan ini.
Sang anak pun memilih untuk diam.
Musim kemarau pun kembali tahun berikutnya, anak-anak sudah tahu jawaban dari bapak dan mamanya.
Mereka terus bertanya, tapi tiada seorang pun yang memberanikan diri ke Pak Lurah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!