Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Intimidasi Antar Mahasiswa Dalam Memilih Jurusan Kuliah

9 Desember 2020   11:24 Diperbarui: 9 Desember 2020   11:33 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi intimidasi:Pixabay;

"Masa depanmu hanya akan berkutat pada teks-teks kuno yang tak dipakai lagi di dunia kerja. Lebih baik bro kuliah ilmu politik." Katanya.

"Saya kuliah filsafat juga tak masalah bro." 

"Tapi, kamu tidak mempunyai masa depan!"

"Memangnya kamu ini siapa? Orang tua saya saja no problem (tak masalah) dengan jurusan yang saya ambil."

"Itu kan kata orang tuamu. Tapi kamu harus kuliah politik, biar masa depanmu cemerlang loh."

"Memamngnya masa depan saya kamu yang atur?"

"Bukan begitu bro. Tapi, sayang kalau kamu menghabiskan masa mudamu dengan belajar ilmu filsafat. Karena ilmu filsafat itu berorientasi pada ateis."

"Saya memilih diam, dengan harapan ia tidak melanjutkan pembicaraannya. Karena argumennya sudah masuk kategori logical fallacy. Lalu, 

saya menjawabnya, bro apa pun jurusan yang kita pilih, itu hanya sebatas pemantik, daya dorong bagi kita untuk berinovasi dan berkreativitas.

Budaya intimidasi antar mahasiswa dalam memilih jurusan kuliah masih relevan sampai kapan pun. 

Berbeda jurusan kuliah bukan berarti kita berbeda rasa kemanusiaan. Yang terpenting bagi kita adalah saling mendukung. Terutama dalam memilih jurusan kuliah. Karena orientasi ilmu pengetahuan bertujuan pada kesejahteraan, keadilan, kedamaian bagi setiap orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun