Mohon tunggu...
Frederikus Suni
Frederikus Suni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis || Pegiat Konten Lokal NTT || Blogger Tafenpah.com

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Siber Asia || Instagram: @suni_fredy || Youtube : Tafenpah Group || Jika berkenan, mampirlah di blog saya Tafenpah.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Menikmati Pencarian Jati Diri

15 November 2020   13:30 Diperbarui: 15 November 2020   14:30 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal diri adalah jembatan penyeberangan masa pertumbuhan. Carol memiliki kepribadian ganda. Terkadang ia bersikap seperti feminim, terkadang pula ia menonjolkan sisi maskulinnya. Sikap feminim dan maskulin dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Akibatnya ia tak menerima dirinya. Lantaran orang-orang di sekitarnya membully-nya. Kisah budaya membully akan kepribadian Carol menemami hari-harinya. Ia melewatkan kesehariannya dengan perasaan bersalah. Hingga hal yang tak terduga ia lakukan. Seperti menghukum dirinya.

Menghukum diri adalah kesalahan terbesar manusia. Senyuman yang terpancar dari wajah Carol hanya untuk menutupi perasaan bersalahnya. Jika seandainya waktu bisa diputar lagi, Carol berjanji akan memperbaiki relasi yang sudah retak bersama dirinya sendiri. Namun, impian itu hanya menyisahkan kenangan yang tak berkesudahan dalam dirinya.

Carlos terbiasa menghukum dirinya. Akibatnya, ia semakin dijauhin oleh rekan-rekan sebayanya. Bagaimana orang lain mencintai kita, bila kita sendiri yang tak menyukai dan mencintai diri sendiri?

Kisah feminim yang selalu diperagakan oleh Carol bersama rekan sebayanya, secara eksplisit/tersembunyi melahirkan peluang stigma negatif dalam dirinya. Karena rekan-rekannya tak menyukai kepribadian Carol. Satu persatu sahabatnya mulai menjauhi Carol. Carol semakin terpuruk dalam jurang yang dalam. Akibatnya, ia mengalami krisis identitas.

Senja semakin menghilang di balik perbukitan kampung Haumeni, Carol menemukan cara/tips/teknik untuk menikmati pencarian jati dirinya. Salah satu teknik yang ditemukan oleh Carol adalah melepaskan.

Melepaskan adalah cara terbaik untuk meringankan beban kehidupan

Fredy Suni


Malam semakin ditelan oleh rembulan, Carol mendengarkan suara hatinya. Hari berlalu sangat cepat, layaknya perubahan mesin Google. Semakin lama, Carol melepaskan beban-beban kehidupan yang masih menjajah kehidupannya. Akhirnya, ia jatuh cinta dengan suara hatinya. Berawal dari cinta, ia menerima dirinya. Karena tak ada orang lain yang akan membantu dirinya, selain adanya komitmen untuk terus mencintai dirinya.

Lima bulan berlalu, satu per satu sahabatnya kembali. Kehadiran sabahat-sahabatnya menjadi obat terlaris untuk melepaskan beban kerinduan yang sudah lama hilang dari kehidupan Carol.

Akhirnya, kepribadian Carol diterima secara utuh oleh sahabat-sahabatnya. Kini, ia hidup bahagia dengan kepribadian gandanya. Hari-harinya penuh dengan warna kehidupan, seperti warna pelangi.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun