Mohon tunggu...
Fred Roytauran
Fred Roytauran Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

New Normal di Mata Mahasiswa

18 Juli 2020   08:08 Diperbarui: 18 Juli 2020   08:09 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

New normal mulai dilaksanakan di berbagai sistem kehidupan saat ini. Wacana ini membuat berbagai lini harus sigap dalam beradaptasi sehingga kegiatan akan berjalan dengan lancar namun protokol kesehatan akan tetap dijalankan. Salah satu yang terpengaruh sejak awal diberlakukannya physical distancing adalah bidang pendidikan, yang mana baik siswa sekolah maupun mahasiswa harus belajar jauh jarak jauh dengan sistem pembelajaran dalam jaringan atau online.

Bagi mahasiswa hal ini menjadi sangat tidak enak dikarenakan pembelajaran yang biasanya terjadi tatap muka dengan dosen menjadi online sehingga membuat mahasiswa kesulitan dalam memahami setiap perkuliahan yang ada. Maka dari itu haruslah dibuat protokol protokol kesehatan dalam wilayah universitas dan pembagian jam masuk baik itu onsite dan online agar memeudahkan mahasiwa dalam belajar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McKensey Global Institute, pandemi Covid-19 berdampak pada beberapa hal, mulai dari proses pengajaran dan pembelajaran, dosen, hingga kondisi finansial perguruan tinggi. Pada skenario pesimistis, pembelajaran online akan dilakukan hingga 2021. Sebagian besar siswa akan menyelesaikan perkuliahan semester ini secara daring dan kelulusan akan dilakukan secara virtual (tanpa seremonial formal).

Kemudian, pergeseran signifikan terjadi pada pembelajaran online yang tentunya menjadi tantangan besar perguruan tinggi. Standar pembelajaran online yang layak perlu dikembangkan perguruan tinggi agar mampu memfasilitasi consumer needs, dalam hal ini mahasiswa. Selain itu, dosen yang tidak siap dengan pembelajaran ini dituntut memberikan effort lebih untuk melek teknologi dan menjadi kreator konten edukasi yang kreatif.

Agar dapat menjawab berbagai macam tantangan dalam pandemi ini, pemimpin universitas perlu memetakan potensi kerusakan dan mencari alternatif solusi dengan beragam skenario untuk memecahkan masalah tersebut.

Perencanaan baik jangka pendek maupun jangka panjang diperlukan agar universitas tetap menunjukkan produktifitas di tengah wabah ini dan mampu mengakomodasi consumer needs. Dengan demikian diharapkan perguruan tinggi mampu menghadirkan skenario new normal yang efektif guna menunjang produktivitas sektor pendidikan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun