Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kelezatan Kue Lapis Khas Peranakan Tionghoa, Cocok sebagai Dessert Hari Raya

24 April 2023   08:50 Diperbarui: 24 April 2023   08:46 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kue Lapis | Foto : Sajian Sedap

Siapa yang tidak suka kue lapis yang manis? Umumnya kebanyakan dari kita menyukainya guna menetralkan lidah setelah mencicipi makanan seperti nasi padang, ketoprak, soto ayam atau sate. Jenis dessert ini kerap hadir di suguhan hari raya mulai dari natal, imlek, lebaran hingga rapat RT.

Ada 2 jenis kue lapis yang dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pertama, Kue Lapis warna-warni yang dibuat dengan cara dikukus. Kue ini terbuat dari tepung beras, tepung kanji, santan, gula pasir, garam dan pewarna makanan. Cara pembuat kue lapis menghasilkan kue puding berlapis seperti Agar-agar tapi tidak seperti Jelly.

Proses ini dilakukan dengan cara dikukus lapisan secara bertahap dan bergantian agar menghindari pencampuran warna yang berbeda. Kue Lapis ini dibuat pertama kali oleh Peranakan Tionghoa oleh pencetus Gao Teng Kueh alias Jiu Ceng Gao.

Kuih Lapis ala Nyonya Peranakan | Foto : Dapur Tanpa Sempadan by tiffinbiru.com
Kuih Lapis ala Nyonya Peranakan | Foto : Dapur Tanpa Sempadan by tiffinbiru.com

Kue Lapis kedua adalah kue lapis legit atau Spekkoek. Lapis legit awalnya dibuat oleh ekspatriat Belanda di Batavia pada masa kolonial sebagai sajian saat minum teh sore hari. Kue Lapis Legit terinspirasi dari kue lapis khas Jerman yang disebut Torte.

Perbedaan pembuatan kue lapis legit menggunakan bahan rempah-rempah yang ada di Hindia Belanda seperti kapulaga, kayu manis, cengkih, bunga pala, dan adas manis sehingga rasanya makin kuat dengan aroma rempah-rempah. Kue yang dibuat dengan cara dipanggang ini memakai berbahan dasar kuning telur, tepung terigu, gula, dan mentega atau margarin.

Kue Lapis Legit | Foto : Berita Jatim
Kue Lapis Legit | Foto : Berita Jatim

Kue Lapis Legit menjadi populer di kalangan Tionghoa Tjabang Atas yang memang terwesternisasi sebagai dessert Tahun baru Imlek yang menggantikan kue lapis kukus. Kue lapis legit ini mempunyai varian bentuk seperti Kue Lapis Malang dan Kue Lapis Surabaya.

Penulis: Irene Monica

Editor: Veronica Septiana S, Fredric Chia

REFERENSI

- Wiki, Tribun News. "Kue Lapis" tribunnewswiki.com, 8 Jun. 2022.

- Media, Kompas Cyber. "Ini Bedanya Lapis Legit Olahan Belanda Dengan Lapis Legit Peranakan Tionghoa." Kompas.com, 25 Aug. 2016.

- Style, Kumparan. "Simpang Siur Asal Usul Lapis Legit Nan Termahsyur." Kumparan 10 Mar. 2017.

- Kartika, Putri Ari. "Kisah Heroik 2 Kue Lapis Legit Yang Legendaris Sejak Zaman Kolonial Belanda, Rasanya Benar-Benar menggigit -- Lombok Insider." 17 Sept. 2022.

- Grup, Lezat. "Sejarah Lapis Legit." www.lezatgrup.com. 27 Januari 2014. Diarsipkan tanggal 4 Mar. 2018.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun