Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyambut Tahun Baru Imlek Macan Air 2022

30 November 2021   08:30 Diperbarui: 30 November 2021   08:32 1199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gadis Sembahyang Menjelang Tahun Baru Imlek | Foto : apabahar

Tahun Baru Imlek adalah dimana merupakan awal siklus bumi mengitari matahari selama setahun. Sejak dulu Tahun Baru Imlek merupakan festival terpenting bagi orang Tionghoa. Pada hari pertama Tahun Baru Imlek memiliki makna "membuang yang lama dan menyambut yang baru", yang merupakan sebuah bentuk pencarian manusia akan awal yang baru / hidup yang baru.

Menurut tradisi Tionghoa, di Malam Tahun Baru Imlek (malam pergantian tahun/Chu Xi Ye) mulai pukul 21.00 - 23.00, sembari menyiapkan sajian sembahyang dan makanan, Seluruh anggota keluarga tetap terjaga yaitu bergadang menyambut kedatangan Tahun Baru Imlek.  

Saat waktu menunjukkan pukul 00.01, orang-orang akan merayakannya dengan menyaksikan petasan maupun kembang api, bersiap melakukan ritual sembahyang menyambut kedatangan dewa rejeki. Ada sebagian orang yang melakukan ritual menyambut Dewa Rejeki secara khusus berdasarkan arah keberuntungan dan waktu keberuntungan yang tertulis di dalam buku.

Tradisi khas Tahun Baru Imlek dimana orang tua akan membagikan Angpao kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan "Ya Sui Qian". Orang dahulu membagikan Angpao Ya Sui Qian mengandung makna menangkal hal-hal yang tidak terduga sepanjang tahun, berharap anak-anak dapat tumbuh dewasa dengan sehat dan selalu dilindungi.

Hari Pertama Tahun Baru Imlek adalah hari yang paling banyak pantangan. dimulai dari Imlek hari pertama hingga hari kelima belas diyakini sebagai "Awal baru bagi segalanya".  Untuk memulai tahun baru yang baik dan agar sepanjang tahun membawa, setiap orang tidak boleh mengucapkan kata-kata yang bermakna buruk/negatif, berbicara kotor, bercekcok maupun berkelahi, agar tidak membawa kesialan. 

Terutama tidak boleh menangis.  Selain itu, ada juga pantangan berkata-kata "saya khawatir bla-bla-bla" ataupun mengucapkan kata "rusak", "pecah", dll, sekalipun. Jika benda tersebut benar-benar pecah/rusak, juga tidak boleh berkata "pecah" atau sinonim lainnya, tetapi gunakan kata lain yang pelafalan sama tapi bermakna positif seperti "Luo Di Kai Hua/berbunga di lantai", "Sui Sui Ping An/setiap tahun aman sentosa".

Selain itu, tidak diperbolehkan meminjamkan uang atau memberikan uang kepada orang lain untuk menghindari arus keluar uang selama setahun, kecuali untuk situasi darurat. Setelah kegiatan dan membahas pantangan selama tahun Imlek, tidak sulit untuk selalu melihat tema di baliknya selalu mengelilingi rejeki dan pembahasan serta mentalitas yang mementingkan awal tahun yang baik.

Pantangan tertentu di Tahun Baru Imlek, memang kedengarannya takhayul, namun sebenarnya memiliki fungsi yang nyata jika benar-benar dipraktikkan. Misalnya, pantangan tidak boleh mengucapkan kata-kata sial, berkelahi, ataupun menangis merupakan kewajiban yang tidak langsung memaksa orang untuk mengubah diri.  Di tahun yang baru ini, memulai dari awal, memanfaatkan periode waktu ini untuk menumbuhkan gaya hidup baru, membentuk kebiasaan yang baik dan berpikir positif.

Editor : Fredric Chia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun