Tahun Baru Imlek adalah dimana merupakan awal siklus bumi mengitari matahari selama setahun. Sejak dulu Tahun Baru Imlek merupakan festival terpenting bagi orang Tionghoa. Pada hari pertama Tahun Baru Imlek memiliki makna "membuang yang lama dan menyambut yang baru", yang merupakan sebuah bentuk pencarian manusia akan awal yang baru / hidup yang baru.
Menurut tradisi Tionghoa, di Malam Tahun Baru Imlek (malam pergantian tahun/Chu Xi Ye) mulai pukul 21.00 - 23.00, sembari menyiapkan sajian sembahyang dan makanan, Seluruh anggota keluarga tetap terjaga yaitu bergadang menyambut kedatangan Tahun Baru Imlek. Â
Saat waktu menunjukkan pukul 00.01, orang-orang akan merayakannya dengan menyaksikan petasan maupun kembang api, bersiap melakukan ritual sembahyang menyambut kedatangan dewa rejeki. Ada sebagian orang yang melakukan ritual menyambut Dewa Rejeki secara khusus berdasarkan arah keberuntungan dan waktu keberuntungan yang tertulis di dalam buku.
Tradisi khas Tahun Baru Imlek dimana orang tua akan membagikan Angpao kepada anak-anak, yang dikenal dengan sebutan "Ya Sui Qian". Orang dahulu membagikan Angpao Ya Sui Qian mengandung makna menangkal hal-hal yang tidak terduga sepanjang tahun, berharap anak-anak dapat tumbuh dewasa dengan sehat dan selalu dilindungi.
Hari Pertama Tahun Baru Imlek adalah hari yang paling banyak pantangan. dimulai dari Imlek hari pertama hingga hari kelima belas diyakini sebagai "Awal baru bagi segalanya". Â Untuk memulai tahun baru yang baik dan agar sepanjang tahun membawa, setiap orang tidak boleh mengucapkan kata-kata yang bermakna buruk/negatif, berbicara kotor, bercekcok maupun berkelahi, agar tidak membawa kesialan.Â
Terutama tidak boleh menangis. Â Selain itu, ada juga pantangan berkata-kata "saya khawatir bla-bla-bla" ataupun mengucapkan kata "rusak", "pecah", dll, sekalipun. Jika benda tersebut benar-benar pecah/rusak, juga tidak boleh berkata "pecah" atau sinonim lainnya, tetapi gunakan kata lain yang pelafalan sama tapi bermakna positif seperti "Luo Di Kai Hua/berbunga di lantai", "Sui Sui Ping An/setiap tahun aman sentosa".
Selain itu, tidak diperbolehkan meminjamkan uang atau memberikan uang kepada orang lain untuk menghindari arus keluar uang selama setahun, kecuali untuk situasi darurat. Setelah kegiatan dan membahas pantangan selama tahun Imlek, tidak sulit untuk selalu melihat tema di baliknya selalu mengelilingi rejeki dan pembahasan serta mentalitas yang mementingkan awal tahun yang baik.
Pantangan tertentu di Tahun Baru Imlek, memang kedengarannya takhayul, namun sebenarnya memiliki fungsi yang nyata jika benar-benar dipraktikkan. Misalnya, pantangan tidak boleh mengucapkan kata-kata sial, berkelahi, ataupun menangis merupakan kewajiban yang tidak langsung memaksa orang untuk mengubah diri. Â Di tahun yang baru ini, memulai dari awal, memanfaatkan periode waktu ini untuk menumbuhkan gaya hidup baru, membentuk kebiasaan yang baik dan berpikir positif.
Editor : Fredric Chia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H