Mahjong adalah merupakan salah satu bentuk permainan leluhur yang berasal dari Tiongkok Kuno. Permainan ini menggunakan otak, strategi, ketangkasan, dan taktik yang istimewa dalam memainkannya.
Seperti Catur dan Bridge yang menggunakan otak, Mahjong adalah permainan yang menggunakan dan mengandalkan peluang, kecerdasan pikiran para pemainnya. Tidak banyak olah tubuh atau fisik yang digunakan dalam permainan ini, tetapi Mahjong memiliki banyak manfaat, terutama dalam ketajaman pikiran.
Mahjong memiliki sejarah panjang perjalanan untuk diakui sebagai olahraga permainan di dunia. Bahkan pada awal mulanya Mahjong bisa dikatakan sebagai bentuk permainan yang identik dengan judi. Anggapan atau kesan judi masih disematkan pada permainan ini dan menjadi salah satu kendala sulitnya regenerasi.
Masih ada persepsi di masyarakat bahwa Mahjong itu seperti bermain judi. permainan Mahjong juga masih kurang populer di masyarakat Indonesia jika dibandingkan dengan Malaysia, Singapura dan Filipina. Itulah mengapa regenerasi permainan Mahjong di Indonesia sangatlah sulit.
Jika kita lihat di Singapura, salah satu negara yang mendominasi etnis Tionghoa juga mengembangkan bibit-bibit permainan Mahjong dan juga mempunyai varian yang bernama Singaporean Mahjong.
Selain Singapura, Jepang juga mengembangkan permainan Mahjong yang disebut riichi, banyak atlet Jepang yang berlaga di meja hijau, Tidak peduli tua-muda, pria-wanita, cantik-tampan, senior-junior yang bertanding di liga, turnamen ataupun kejuaraan di acara TV. Tujuan untuk bermain Mahjong adalah menjunjung tinggi sportifitas, fair play dan kehormatan.Â
Sehingga banyak channel TV dan berbagai dukungan sponsor yang turut mensukseskan pertandingan tersebut.
Bagaimana dengan Indonesia? Jika dilihat dari berdasarkan Etnis Tionghoa, Jumlah penduduk etnis Tonghoa di Indonesia berjumlah lebih dari 7,6 juta penduduk jika dibandingkan dengan Malaysia yang berjumlah 6,9 juta lebih dan juga Singapura yang berjumlah 2,5 juta lebih. Padahal etnis Tionghoa di Indonesia mempunyai potensi yang bagus untuk mengembangkan bibit-bibit permainan Mahjong asalkan ada dukungan, sarana fasilitas dan pembinaan latihan untuk atlet.
Jika dilihat dari sisi positif, permainan Mahjong ini memberikan peluang yang baik untuk bisa mengikuti ajang turnamen Mahjong khususnya melalui daring (online) atau dikenal sebagai E-Sport selama Pandemi COVID-19 dan juga sebagai dalam rangka sebuah proses pembinaan permainan Mahjong di Indonesia.
Jika kita belajar dari negeri sakura (Jepang) bagaimana membina atlet Mahjong. Kemampuan anggaran pemerintah, perusahaan swasta, organisasi, institusi pendidikan, klub mahjong atau sponsor bisa dioptimal dalam memenuhi kebutuhan pembinaan permainan dan olahraga. Diperlukan peran serta semua pihak untuk bersama-sama membantu pembinaan permainan Mahjong di Indonesia.
Editor :Fredric Chia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H