Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tanpa Kursus, Begini Cara Belajar Bahasa Mandarin secara Otodidak

12 Juni 2021   19:00 Diperbarui: 12 Juni 2021   19:13 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, Tiongkok sebagai salah satu negara yang maju baik dari segi pendidikan, industri maupun teknologi. Sehingga tidak bisa dipungkiri bahwa bahasa nasional Tiongkok menjadi salah satu bahasa internasional yang harus dikuasai. Tiongkok sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia dan dengan jumlah suku bangsa yang cukup banyak tersebar dari utara sampai selatan, menjadikan Tiongkok memiliki berbagai bahasa daerah yang unik dan beragam. Sehingga Tiongkok membutuhkan bahasa pemersatu bangsa, yaitu Bahasa Mandarin yang menjadi bahasa kedua di dunia yang paling diminati setelah Bahasa Inggris.

Dalam kurun waktu 10 tahun ini, Bahasa Mandarin sudah mulai dikenal dan diminati oleh penduduk di luar Tiongkok, sehingga sebagian besar negara di dunia menjadikan Bahasa Mandarin sebagai salah satu mata pelajaran wajib di sekolah pada umumnya. Demikian pula di Indonesia. Kini anak anak sekolah yang di Indonesia mulai dari tingkat dasar yaitu playgroup sudah mulai ada pelajaran Bahasa Mandarin dan berberapa tingkat universitas sudah memiliki prodi Bahasa dan Sastra Tionghoa.

Hal ini mendorong bermunculan berbagai lembaga tempat kursus dan les privat Bahasa Mandarin yang tersebar di mana-mana. Sehingga timbullah suatu lapangan pekerjaan baru bagi orang-orang yang sudah menguasai Bahasa Mandarin atau mahasiswa yang masih belajar di prodi Bahasa dan Sastra Tionghoa tersebut. Untuk biaya kursus atau les privat Bahasa Mandarin saat ini tergolong tidak murah, mengingat Bahasa Mandarin merupakan bahasa asing yang masih baru berkembang pada saat ini dan yang menguasainya tentu masih belum terlalu banyak.

Bagi sebagian orang tua dengan budget yang terbatas belum tentu bisa memberikan anak-anaknya untuk belajar Bahasa Mandarin di lembaga tempat kursus atau les privat tersebut. Berikut beberapa tips belajar Bahasa Mandarin dengan budget terbatas :

Ilustrasi : Freepik
Ilustrasi : Freepik

1. Tumbuhkan pada anak terlebih dahulu minat untuk belajar Bahasa Mandarin

Mungkin Anda bisa mulai dengan memberikan edukasi dan pengertian pentingnya Bahasa Mandarin di masa mendatang. Jika anak-anak sudah ada minat belajar terhadap suatu hal, pasti lebih mudah untuk dipelajari dan akhirnya lebih cepat menguasainya.

Ilustrasi : YouTube
Ilustrasi : YouTube

2. Belajar otodidak melalui apikasi media digital seperti YouTube

Saat ini banyak aplikasi atau channel--channel YouTube yang memberikan pelajaran Bahasa Mandarin secara gratis. Dari tingkat dasar sampai tingkat menengah, Keunggulan dari aplikasi atau media digital ini seperti, menyampaikan pelafalan (conversation) untuk intonasi lebih jelas dan lebih benar saat kita belajar melafalkannya.

Ilustrasi : IQiyi
Ilustrasi : IQiyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun