Mohon tunggu...
Fredric Chia
Fredric Chia Mohon Tunggu... Editor - Fredric Chia adalah praktisi Feng Shui, pembaca tarot, dan penulis budaya Tionghoa yang tinggal di Kalimantan. Dia melayani konsultasi Feng Shui dan Tarot online untuk orang yang penasaran secara spiritual. Sejak diluncurkan pada tahun 2016, Fredric telah membantu ratusan wanita dalam mengatasi ketakutan mereka dalam mengikuti impian mereka melalui konsultasi spiritual, berkat, dan layanan curhat.

Halo, saya Fredric! Saya seorang Praktisi Feng Shui, Tarot Reader, dan Chinese Cultural Writer yang saat ini menjelajahi dunia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran! Saya menemukan apa yang telah saya lewatkan dalam hidup, apa yang bisa saya lakukan lebih baik, dan saya Senang berbagi rahasia saya dengan Anda.

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengungkap Rahasia Budaya Peruntungan Bisnis Orang Tionghoa

15 Maret 2021   19:00 Diperbarui: 16 Maret 2021   09:19 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sembahyang | Foto : Tribun Solo

Banyak yang mengatakan bisnisnya orang Tionghoa itu sangat Gila, Budaya dan Etnis yang dimiliki pastinya sangat beragam, dan mempunyai ciri khas / keunikan tersendiri agar dapat membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya.

Etnis Tionghoa mempunyai budaya yang sangat terkenal selama sejarah manusia. yang menghiasi tinta sejarah peradaban manusia, Budaya Tionghoa ini telah lahir sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Pada masa sejarah Tionghoa, Tionghoa diatur oleh bermacam-macam Dinasti. Seperti Dinasti yang satu menggantikan dinasti yang lainnya yang telah mulai rapuh, sehingga pada akhirnya Tionghoa menjadi Negara Republik.

Pada masa sejarahnya, Kebudayaan Tionghoa mempunyai nilai budaya yang sangat tinggi dan terkenal. Cakupan budayanya pun sangat luas, salah satunya yaitu adat istiadat, legenda, misteri dan kepercayaan, dan lain sebagainya. Dalam budaya Tionghoa mempunyai sistem penanggalan tersendiri yang dibuat oleh nenek moyang mereka sejak dahulu. Penanggalan Tionghoa pertama kali dibuat pada tahun 2200 SM. Pada saat itu pangeran Yao memerintahkan kepada para astrolog terbaiknya untuk menyusun sebuah sistem almanak atau penanggalan kalender cina yang dikenal dengan Tong Shu (通書). Tujuan dari almanak atau penanggalan ini yaitu untuk mempermudah para petani untuk menentukan musim tanam dan panen.

Halaman bagian Almanak Tong Shu untuk memilih hari baik | Foto : Pinterest
Halaman bagian Almanak Tong Shu untuk memilih hari baik | Foto : Pinterest

Dengan penanggalan almanak ini menjadi sangat berguna bagi orang-orang di Tiongkok, tidak hanya dipakai untuk keperluan pertanian atau perdagangan saja, tetapi juga ada beberapa hal lain yang bagi mereka itu sangat berguna walaupun bersifat mistis. Isi dari almanak Tong Shu berupa tulisan, tanggal dan daftar hari baik dan pantang. Untuk orang Tionghoa, almanak ini tidak hanya sebagai tanda waktu aktivitas dalam menjalankan kehidupan saja, akan tetapi lebih dari itu, almanak juga bisa membantu orang-orang Tionghoa untuk menafsirkan mimpi, segala hal baik maupun hal buruk, sebuah angka sial, sebuah kematian bahkan nasib masa depan seseorang dengan cara melihatnya melalui almanak.

Selain almanak, Ada Hal yang dipercaya bisa digunakan untuk sebuah lingkungan bisnis dan para pelaku bisnis yakni, Numerologi Seperti misalnya ada seorang pengusaha yang berasal dari Hong Kong, dia dengan rela membayar $60.000 Dollar Amerika hanya untuk sebuah tanda nomor mobilnya yang berangka 6 (enam) atau bahasa mandarinnya Liu (å…­). Karena dia memiliki keyakinan yang menurut Numerologi Tionghoa bahwa angka 6 tersebut ialah sebuah angka yang dipercaya sebagai angka keberuntungan yang akan membawa dampak yang sangat baik untuk usahanya. Menurut kepercayaan orang Tionghoa, terkadang sebuah angka-angka keberuntungan sering dikutsertakan dalam penamaan sebuah perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi yang orang Tionghoa buat.

Banyak orang yang menyebut negara China adalah negara yang penuh dengan banyak mistis dan hal-hal gaib atau biasanya sering disebut dengan takhayul. Hal-hal ini pun sering dianggap berpengaruh dalam kegiatan perdagangan atau bisnis mereka, Orang-orang Tionghoa sangat menghargai yang namanya "orang yang pertama kali datang ke tokonya". Karena mereka sangat percaya bahwa siapapun orang yang pertama kali datang dapat menentukan tentang pola bisnis pada hari itu. Teruntuk orang yang pertama kali datang ke toko, mereka akan mendapatkan sebuah diskon sebagai tanda penglaris, walaupun si pembeli hanya membeli 1 atau 2 barang. Beberapa pedagang orang Tionghoa yang berada di Singapura dan Malaysia, Jika ada orang pertama datang tetapi orang tersebut tidak membeli satupun barang, Biasanya mereka akan menyiramkan seember air ke jalanan, sebagai tanda untuk membuang sial agar toko mereka bisa ramai.

Pengaruh Faktor Religi dalam budaya bisnis Tionghoa menjadi bagian yang tidak bisa untuk dipisahkan, orang Tionghoa memiliki kepercayaan untuk menganut banyak kepercayaan, tak hanya kepercayaan agama saja, akan tetapi juga ada kepercayaan yang sering dihubungkan dengan misteri-misteri keberuntungan, nasib baik dan buruk yang sering kali kepercayaan tersebut dianggap oleh orang luar sebagai takhayul, karena dianggap tidak dapat dipercaya dan kurang mempunyai banyak fakta yang jelas.


Mereka mempercayai agama mereka, mereka juga sering melakukan sebuah penghormatan kepada yang telah mati dan roh-roh halus. Feng Shui (風水) menjadi salah satu kepercayaan yang dianut oleh orang Tionghoa. Kata Feng Shui berasal dari kata mandarin yang artinya "angin dan air". Orang Tionghoa selalu merasakan setiap peristiwa yang terjadi dari sudut pandang Feng Shui. Teori dari Feng Shui tampak begitu nyata dan memenuhi setiap gerak langkah masyarakat Tionghoa dari mulai orang yang biasa sampai seseorang yang mempunyai martabat dan pendidikan tinggi.

Jika orang Tionghoa meninggal dunia, maka pihak keluarga yang ditinggalkan akan bertanya kepada ahli Feng Shui tentang hari baik untuk melakukan pemakaman. Lalu, ada seorang pengusaha yang ingin membuka sebuah perusahaan yang baru, sebelum dia membuka sebuah perusahaan tersebut, ia akan meminta bantuan kepada Feng Shui untuk dipilihkan hari yang baik. Orang Tionghoa sangat mempercayai ahli Feng Shui, Karena dipercaya sebagai orang yang dapat menentukan masa depan mereka. Kepercayaan yang diberikan orang Tionghoa  terhadap ahli Feng Shui melebihi kepercayaan terhadap siapa pun bahkan diri sendiri.

Unsur agama yang dianut oleh masyarakat Tionghoa merupakan suatu budaya yang telah diturunkan secara turun temurun dan terkadang ajarannya pun sangat berbeda-beda dari tempat A ke tempat B. Walaupun demikian, semua agama yang berbeda tersebut mempunyai inti ajaran seperti "Kebaikan akan diganjar dengan kebaikan dan keburukan akan diganjar dengan keburukan". Orang Tionghoa menganut atau mewarisi empat macam bentuk penyembahan, yaitu Animisme, Mistisisme, Okultisme, Taoisme, Confucianisme, Budhhisme.

Ilustrasi sembahyang | Foto : Tribun Solo
Ilustrasi sembahyang | Foto : Tribun Solo

Agama  yang dianut oleh masyarakat Tionghoa yaitu lebih mengarah kepada ajaran animisme, Karena ajaran ini begitu melekat pada hati mereka, sehingga dimanapun mereka berada, mereka mempunyai tempat peribadatan sendiri pada setiap rumah masing-masing. Tempat peribadatan mirip dengan sebuah altar kecil yang didalamnya terdapat banyak patung-patung yang seringkali mereka anggap sebagai Dewa. Di ruangan tersebut juga ada nama-nama nenek moyang yang seringkali mereka sembah dan juga terdapat foto-foto dari anggota  keluarga yang mereka sering sembah dan diberikan beberapa sesaji untuk simbol rasa hormat.

Bagi orang Tionghoa, penyembahan Dewa bisa mereka suruh atau bahkan dewa-dewa itu bisa mereka tipu. Selain mempercayai adanya Dewa, masyarakat Tionghoa juga percaya akan adanya sebuah kehidupan kedua yang tidak jelas atau nyata setelah masa kehidupan di dunia ini berakhir. Bahkan ada juga yang beranggapan seperti ini, supaya di kehidupan kedua setelah mereka meninggal bisa merasakan bahagia, biasanya orang Tionghoa yang meninggal duluan, Para keluarganya sering juga ikut menguburkan barang-barang berharga bersama dengan orang yang meninggal tersebut. Dan ada juga yang membakar kertas-kertas yang telah dipercayai dapat menjadi uang untuk orang yang telah meninggal tersebut dalam kehidupan dimasa mendatang.

Pemikiran orang Tionghoa mengenai Ekonomi tidak pernah terlepas dari sebuah pengalaman yang telah dilalui oleh masyarakat Tionghoa selama berabad-abad. Para kaisar kerajaan, menteri ekonomi dan filsuf lainnya yang mempunyai pengaruh yang sangat penting untuk perkembangan perekonomian masyarakat Tionghoa. Setiap masa perjalanan masyarakat Tionghoa selalu ada kerajaan yang mengisi peradaban Tionghoa. Kehebatan dari masyarakat Tionghoa yaitu memiliki kemampuan yang selalu unggul baik dalam ekonomi maupun teknologi. Semua sistem ekonomi bukan menjadi masalah yang berarti untuk masyarakat Tionghoa. Karena masyarakat Tionghoa selalu bisa untuk beradaptasi terhadap semua sistem ekonomi di dunia.

Penulis : Indah Mauludina
Editor : Fredric Chia


DAFTAR PUSTAKA
Ramdan, Anton. 2005. Bisnis Cina Memang Gila. Jakarta: Shahara Digital Publishing

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun