Jika kalian ingin mencari pasangan hidup, Biasanya, orang Tionghoa selalu percaya pada sebuah ramalan Shio. Orang Tionghoa mempercayai tentang mencari jodoh berdasarkan Shio disebut dengan istilah Enam Relasi atau Liu He (六合). Kita dapat mencari pasangan hidup berdasarkan Shio, dengan begitu kita perlu memperhitungkan mengenai kecocokan dan peruntungan.
Pengertian Liu He dalam Shio
Kata Liu He berasal dari kata bahasa mandarin, Liu (六) artinya "Enam" sedangkan kata He (合) artinya "Harmoni","Bersatu", atau "Relasi". Jadi, Liu He artinya "Enam Relasi". Secara umum pengertian dari Liu He Shio adalah sesuatu hal yang digunakan untuk menilai cocok atau tidaknya tentang penyatuan dua Shio dari tiap enam relasi.
Untuk mengetahui bahwa pasangan cocok atau tidak, kita bisa melihatnya dari Metode Diagram Hasta Aksara atau Ba Zi (八字) yang menggunakan perhitungan keseluruhan elemen yang melekat pada diri seseorang seperti misalnya analisa hari lahir (Jam, Hari, Bulan, dan tahun) Jika perhitungan Ba Zi kedua pasangan yang berdasarkan Shio dan tanggal lahir ternyata cocok, maka si kedua pasangan tersebut bisa langsung melanjutkan ke sebuah jenjang pernikahan.
Akan tetapi jika Diagram Ba Zi tidak sesuai bagaimana? Apa yang akan terjadi? Jadi kalau Ba Zi tidak sesuai, kebanyakan pasangan itu tidak akan bisa bertahan lama. Bagi kaum awam mungkin ini sedikit tidak meyakinkan, akan tetapi bagi orang Tionghoa Metode Ba Zi ini sangat dipercaya, bahkan Ba Zi yang membuat kebanyakan keluarga di Tionghoa mampu langgeng sampai kakek-nenek. Selain sangat di percaya oleh orang Tionghoa, perhitungan berdasarkan Ba Zi jarang sekali meleset.
Asal-Usul Shio
Kaisar Kuning (黃帝 Huang Di) yang pertama kali menggunakan metode kelahiran Shio. Beliau merupakan kaisar yang paling agung disepanjang sejarah bangsa Tiongkok. Ia adalah Bapak Kebudayaan Tionghoa. Kaisar Huang Di banyak sekali mengeluarkan keputusan bijak tentang dasar budaya dan perkembangan Tionghoa kedepannya. Siklus Zodiak Cina di umumkan oleh Kaisar Huang Di pada tahun ke 61 M.
zodiak Cina.
Penamaan hewan dalam Shio berawal dari Kisah Sang Budha yang bersiap-siap naik ke Nirwana, kemudian dipanggilah semua binatang untuk menghadapnya. Binatang yang pertama kali datang adalah Tikus, setelah Tikus lalu munculah Kerbau dan Macan, kemudian tak lama datanglah Kelinci dan Naga kemudian datang secara bersamaan Ular, Kuda, Kambing, Monyet, Ayam, Anjing dan yang paling terakhir yaitu Babi. Binatang--binatang inilah yang namanya dipakai untuk mewakili nama tahun dalam siklusPerjodohan antara Shio menurut garis besar: