Mohon tunggu...
Fredi Yusuf
Fredi Yusuf Mohon Tunggu... Insinyur - ide itu sering kali datang tiba-tiba dan tanpa diduga

selalu bingung kalo ditanya, "aslinya orang mana?".

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Warung Kejujuran Bu Warsi, dari Jualan Kacang Goreng Sampai Simpan Pinjam

27 Februari 2019   09:58 Diperbarui: 28 Februari 2019   15:13 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantin Kejujuran Bu Warsi (Dokumentasi pribadi)

Warung kejujuruan, demikian orang biasa menyebutnya untuk sebuah kantin atau warung yang menjajakan dagangan tanpa ditunggu pemiliknya. 

Setiap barang yang dijual, sudah ada tarif dengan harga pas, lalu si pembeli yang membutuhkan barang tinggal ambil baranngya. Kemudian membayar ke tempat yang sudah disediakan, biasanya dalam sebuah box atau toples. Kalau uangnya harus ada kembalian, kembaliannya juga tinggal ambil sendiri dalam box atau toples di tempat uang yang sudah disediakan tersebut.

Adalah warung Bu Warsi, sebut saja namanya demikian yang ada di kantor kami di Jambi. Seorang mantan staf yang awalnya menjual kacang goreng dalam sebuah toples dengan harga seribu rupiah perbungkus. 

Cukup laris barang dagangan warung kejujuran ini, karena si kacang goreng rasanya renyah dan gurih, serta tentu saja harganya sangat bersahabat.

Kawan-kawan staf yang membeli tinggal membayarnya di toples khusus tempat uang, kalau perlu kembalian pun tinggal mengambilnya di toples tersebut. 

Kalau toples kacang goreng sudah kosong, ada kawan yang melapor ke si penjual, dan ia akan mengisinya kembali. Sedangkan untuk uangnya, kadang-kadang langsung diambil dan kadang-kadang tidak, mungkin uangnya sengaja dikumpulkan dahulu atau menjadi semacam tabungan, setelah agak banyak baru diambil.

Setelah kacang goreng, barang dagangan Bu Warsi bertambah satu toples lagi, yang berisi berupa keripik pisang. Seperti halnya kacang goreng, keripik pisang pun cukup laris karena rasanya renyah, gurih dan juga crunchy seperti rasa kacang goreng.

Memang susah kalau "pengamatnya" bukan ahli kuliner tapi suka makan, padahal di lidahnya cuman ada dua rasa, yaitu rasa enak dan enak sekali. 

Tidak hanya jualan kacang goreng dan keripik pisang, warung Bu Warsi ini pun ternyata tanpa sengaja terus berkembang, dan di sana pembeli dapat melakukan transaksi simpan pinjam. Nah loh, bagaimana ceritanya?

Jadi begini ceritanya, pas saya ke kantor naik ojek dan daya tidak ada uang kecil untuk bayar, lalu ingat di toples warung Bu Warsi banyak uang kecil. Akhirnya saya pinjam dulu untuk bayar ojek, dan besoknya saya bayar.

Itu baru cerita pinjam, nah kalau cerita nyimpannya bagaimana?

Begini kalau pagi saya punya duit dua ribu, saya ambil kacang goreng satu bungkus, kembalian seribu rupiah nggak langsung saya ambil, tapi saya simpan dulu ditoples. 

Nanti siang atau besoknya lagi, kalau saya pingin kacang goreng atau keripik pisang, saya ambil satu lagi tanpa harus bayar karena sebelumnya sudah punya uang simpanan. Sederhana dan mudah, bukan?

Tapi, terlepas dari semua itu, kantin seperti ini sesungguhnya didesain memang bukan semata-mata untuk urusan "bisnis" semata atau untuk mencari keuntungan, tapi sekaligus melatih pembeli untuk berbuat dan berprilaku jujur. 

Tentu saja orang yang mau berdagang dengan cara seperti ini, orang yang pikirannya penuh prasangka baik dan sudah ikhlas berserah. Kebaikan yang patut diteladani, terlebih di zaman yang banyak fitnah, caci-maki, kebohongan, dan prasangka buruk seperti sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun