Sebenarnya untuk hal ini maka perempuan harus bisa memahami ruang-ruang yang menjadi batasan untuk dikonsumsi public dan internal dalam keluarga. Perempuan semestinya lebih memperhatikan hal-hal yang bersifat pembangunan diri untuk memiliki kemampuan sumberdaya manusia yang cukup agar bisa bersaing dengan laki-laki di ruang public.Â
Perempuan akan terus terjebak di dalam pembagian tugas di dalam keluarga apabila sulit membedakan mana hal yang bersifat alamiah dan yang dikonstruksikan secara sosial. Perempuan mestinya lebih banyak belajar agar bisa tampil di ruang publiK sebagai perempuan hebat yang lebih mengedepankan kemampuan intelektual dibandingkan sedang mempertontokan kecantikan.
Perempuan harus berani melepaskan penjajahan terselubung oleh pelaku bisnis melalui produk-produk kecantikan. Perempuan harus segera sadar bahwa mereka sedang dinina bobokan oleh teori-teori level multi marketing. Percayalah bahwa semakin anda rajin bekerja menjual produk pemilik modal maka pemilik modal akan terus berkuasa. Perempuan akan terus dipekerjakan sebagai buruh dan dieksploitasi secara gratis.
Kala glowing kalah kecantikan maka perdagangan perempuan akan terus berlanjut karena perempuan lebih memilih diam dibandingkan angkat bicara untuk keluar dari eksploitasi atas nama bisnis kecantikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI