Kurikulum Merdeka: Memberdayakan Siswa Melalui Kebebasan
Sebaliknya, Kurikulum Merdeka, atau Freedom Curriculum, adalah keluaran dari paradigma pendidikan tradisional. Ini mengadvokasi prinsip pembelajaran yang mandiri dan bertujuan memberdayakan siswa untuk mengendalikan perjalanan pendidikan mereka sendiri. Pendekatan ini mengakui bahwa pembelajaran tidak terbatas pada dinding kelas.
Kelebihan dari Kurikulum Merdeka adalah adaptabilitasnya dan pendekatan yang berorientasi pada siswa. Ini memungkinkan siswa untuk menjelajahi minat dan hasrat mereka sendiri, menumbuhkan cinta untuk pembelajaran yang melampaui batasan konvensional. Siswa didorong untuk mengambil tanggung jawab atas pendidikan mereka sendiri, mempromosikan rasa tanggung jawab dan otonomi. Namun, kebebasan yang baru ini juga datang dengan kekurangan (disadvantages) yang perlu diperhatikan. Para kritikus berpendapat bahwa hal ini dapat memperburuk ketidaksetaraan pendidikan, karena tidak semua siswa memiliki akses yang sama ke sumber daya dan bimbingan untuk pembelajaran yang mandiri. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa tanpa kurikulum yang terstruktur, pengetahuan dan keterampilan yang penting mungkin terlupakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H