Mohon tunggu...
Fredi Kastama
Fredi Kastama Mohon Tunggu... -

kelihatannya nggak ada yang istimewa dari pemuda kampung macam saya ini...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

SAJAK UNTUK PEREMPUAN YANG SERING BERTANYA

6 Juni 2012   16:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:19 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13389994661413836079

Untuk kau yang sering bertanya kepadaku “kenapa aku mencintaimu”?? Aku memilih mencintaimu, karena aku yakin engkau mampu membawaku pada penerang di kegelapan jalan kehidupanku. Aku mencintaimu, karena engkau yang akan menjadi cahaya  dalam kegersangan rumahku. Aku mencintaimu, karena engkaulah yang akan membangunkanku untuk menjemput subuhku. Engkau jugalah yang akan memperingatkanku ketika aku  berjalan menuju kubangan jelaga. Dan, mengajakku untuk selalu mendekat pada tiang-tiang pertobatan. Aku mencintaimu,  karena engkau yang nanti akan mengajari anak-anakku membaca kitab suci dan mengenalkan mereka pada Illahi. Aku mencintaimu, karena engkau yang kelak pula menuntun mereka melafalkan kalimah-kalimah toyibah, mendendangkan sholawat, menghapalkan alfiyah dan nariyah, memahami aqoid dan aqidah. Mengenalkan mereka pada membaca, menghitung  dan bercerita. Aku mencintaimu, karena  engkau yang akan menemaniku di hari tua dengan kesetiaan dan dengan segenap ketulusan. Aku mencintaimu, karena engkaulah yang kuinginkan untuk merawatku saat aku terbaring renta  menjemput el maut yang datang tiba-tiba. Aku mencintaimu, karena engkaulah yang nanti menuntunku pada syahadat purnaku, dan meminumkan air terakhir ke mulutku. Aku mencintaimu, karena engkaulah wanita pertama yang kuharapkan melepas kepergianku dengan tetesan airmata keikhlasan  dan mengantarku dengan kekhusyukan dzikir dan tahlil, beserta do’a-do’amu. Aku mencintaimu, karena aku yakin engkau akan tetap menjaga, membimbing anak-anakku, meneguhkan mereka bahwa jalan yang kita pilih adalah jalan kemuliaan, jalan pengabdian ditilas penghambaan. Engkau hati yang kupilih, karena aku yakin bahwa engkau mampu membawaku pada jalan kasih yang abadi, jalan keindahan yang mengantarkanku pada akhir yang terpuji, akhir yang indah menuju taman rasyidah. 2.6.2012. –pekalongan inspirasi dan referensi dari beberapa sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun