Sebagai mahasiswa Program Studi Manajemen semester 5 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) saya Fredi Bakhtiar, mendapat kesempatan magang di PT Aerofood ACS unit Surabaya dan mampu membuka wawasan penulis tentang kompleksitas operasional industri penerbangan. Fokus tugas penulis adalah membantu proses penanganan headset dan earphone maskapai Garuda, yang ternyata melibatkan serangkaian tahapan yang rumit dan sistematis.Â
Alur Penanganan Headset dan EarphoneÂ
1. Proses Pengumpulan, setelah pesawat mendarat dan penumpang meninggalkan tempat duduknya, pramugari bertugas untuk mengumpulkan headset dan earphone yang tertinggal di setiap tempat duduk. Peralatan elektronik ini kemudian dimasukkan ke dalam kantong pembuangan untuk diproses lebih lanjut.
2. Pengiriman ke PT Aerofood ACS, headset dan earphone yang terkumpul kemudian dikirim ke PT Aerofood ACS Surabaya untuk proses pembersihan dan pemilahan.
3. Proses Sortir dan Pembersihan, di lokasi PT Aerofood ACS, headset dan earphone menjalani serangkaian proses: Sortir berdasarkan kondisi, lalu Pembersihan dari sisa kotoran, lanjut Pemeriksaan fungsi, dan yang terakhir Pengemasan ulang.Â
4. Klasifikasi Berdasarkan Kelas Penerbangan, terdapat spesifikasi headset yang berbeda untuk kelas ekonomi dan bisnis:Â
Kelas Ekonomi: Menggunakan headset yang lebih kecil
Kelas Bisnis: Menggunakan headset dengan kualitas dan ukuran yang berbeda
5. Distribusi ke Pesawat Udara, setelah melalui proses pembersihan dan penyortiran, headset dikemas ulang dalam plastik sekali pakai. Selanjutnya, headset dikirim kembali ke pesawat udara dan disediakan di setiap kursi sebelum penumpang naik.
Rute Penerbangan dari Surabaya berdasarkan data yang ada, rute penerbangan meliputi:Â
- Â Domestik : Surabaya - Jakarta ( Nomor penerbangan GA 305)
- Internasional : Surabaya - Singapura ( Nomor penerbangan 854)
Di kelas ekonomi, baik untuk penerbangan domestik maupun internasional: Penumpang hanya menerima satu jenis perangkat (headset atau earphone) dan tidak selalu mendapatkan kedua perangkat sekaligus.Â
Proses ini membutuhkan ketelitian dan kerja keras untuk memastikan setiap penumpang mendapatkan perangkat elektronik yang bersih, steril, dan siap pakai.
Melalui pengalaman magang di PT Aerofood ACS Unit Surabaya, saya Fredi Bakhtiar Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merasa sangat bersyukur telah mendapatkan wawasan yang mendalam tentang logistik dan manajemen layanan di industri penerbangan. Kesempatan ini nukan hanya sebuah praktik kerja, tetapi juga sebuah proses transformasi pengetahuan yang sangat berharga dalam perjalanan akademis penulis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H