"Lalu kita bagaimana sekarang?"
      "Hmmm ... aku juga bingung, Cel. Aku tidak ingin mengecewakan Mama dan keluargaku, tapi aku juga tidak ingin kehilangan kamu. Aku nyaris frustrasi, Cel."
      Jupiter mengacak rambut lurus belah tengahnya menjadi semakin berantakan. Cella tetap diam tertunduk. Sepertinya dia tahu apa yang menjadi akhir dari hubungan ini.
      "Sudahlah, Jupe. Kita selesai saja."
      "Tapi, Cell ... aku akan tetap memperjuangkamu, memperjuangkan kita."
      Cella menatap lekat ke arah mata Jupiter. Sedetik kemudian, Jupiter menundukkan kepalanya.
      "Apakah aku bisa percaya kata-katamu, Jupe?"
      Cella menunggu jawaban beberapa detik. Kemudian, dia membalikkan badan, menarik nafas panjang sekedar untuk menahan rasa dan berusaha menerima kenyataan yang ada.
      Cella melangkahkan kaki keluar dari lobby dan langsung menembus rintik hujan yang ternyata semakin menderas. Jupiter hanya mampu memandang punggung kekasihnya sampai hilang dari pandangannya tertutup air mata yang tak kuasa luruh juga.
*****
      Sejak hari itu, tidak ada lagi cerita cinta antara mereka berdua. Sudah beberapa hari berlalu tanpa senyum hangat Cella. Hari-hari Jupiter terasa sepi dan dingin. Hanya satu yang bisa sedikit mengalihkan dunia Jupiter, berlatih untuk persiapan perayaan Imlek. Seperti biasa, Jupiter mendapat tugas untuk menjadi kaki barongsai.