Mohon tunggu...
Frederikus Stanislaus Awi
Frederikus Stanislaus Awi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi tidur dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rintih di Balik Pena

9 Agustus 2024   22:14 Diperbarui: 9 Agustus 2024   22:19 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rintih di Balik Pena

Oleh. Frederikus Stanislaus Awi 

Dalam diam aku merangkai kata,
Mencari makna di antara senja,
Rasa letih menyelimuti jiwa,
Lelah merayap, membisikkan cerita.

Pena menari di atas kertas putih,
Setiap goresan meluapkan rintih,
Kata demi kata tercipta tanpa henti,
Melawan sunyi yang kian menepi.

Tubuh terkulai, namun pikiran tetap berlari,
Mengurai beban yang tak terperi,
Dalam tulisan, kutemukan pelipur hati,
Menghantarkan rasa letih menuju sunyi.

Dan ketika fajar menyapa di ufuk timur,
Tersisa harapan yang kian subur,
Meski letih, meski lelah, aku terus menulis,
Sebab di dalam kata, kutemukan pelita tak pernah habis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun