Cakrawala Merah Di Selat Mariana
Oleh Frederikus Stanislaus Awi*
Ditepian pulau kimaam,di selat Mariana yang luas,
Terhampar Selat Mariana,nan megah dan luas.
Kedalamnya menyimpan misteri,
Dalam kabur gelap, cerita abadi.
Ketika mentari perlahan tenggelam,
Langit merah jingga, seolah terbakar dalam.
Ombak berbisikan lirih,
Mengantar senja dalam keheningan kasih.
Di cakrawala, warna-warni menari,
Menumpahkan sinar, menyejukkan hati.
Kilauan air,memantul lembut,
Menggambarkan keindahan yang Takan surut.
Langit berpelukan dengan lumpurmu,
Ciptaan Alam, begitu syahdu.
Awan bergerak, menyambut malam,
Menggiring mentari menuju alam dalam.
Selat Mariana,saksi sunyi,
Atas keagungan alam yang tak bertepi.
Sunsetmu adalah puisi,
Menyetuh jiwa dalam harmoni.
Disini, ditepian Selat Mariana
Kecantikanmu abadi,Takan lara,
Selat Mariana, pesonamu tiada Tara,
Dalam sunset kau memancarkan cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H