Facts (Peristiwa):Â
Minggu ini, saya kembali memperdalam modul tentang visi guru penggerak. Konsep inkuiri apresiatif dan pendekatan BAGJA sangat menarik perhatian saya. Saya mencoba menerapkan pendekatan ini dalam diskusi kelompok di sekolah. Awalnya, agak sulit untuk mengalihkan fokus dari masalah ke hal-hal positif yang telah dicapai. Namun, setelah beberapa saat, rekan-rekan guru mulai berbagi cerita inspiratif tentang keberhasilan siswa mereka. Saya juga mencoba mengajukan pertanyaan-pertanyaan positif dalam rapat guru, seperti "Apa yang membuat pembelajaran hari ini menyenangkan?" atau "Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?". Selain itu, saya mulai merancang sebuah proyek kecil di kelas untuk mengukur minat siswa terhadap materi IPA.
Feelings (Perasaan):Â
Saya merasa sangat termotivasi untuk menciptakan suasana belajar yang lebih positif dan bermakna bagi siswa. Ketika rekan-rekan guru berbagi cerita inspiratif, saya merasakan semangat kebersamaan dan saling mendukung. Namun, saya juga merasa sedikit khawatir tentang bagaimana cara mempertahankan semangat ini dalam jangka panjang.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi saya adalah ketika siswa yang tadinya tidak tertarik dengan IPA menjadi lebih antusias dan aktif dalam pembelajaran. Salah satu seorang siswa, Immanuel, yang awalnya cenderung pasif dalam diskusi kelas, mulai menunjukkan minat yang besar dalam eksperimen yang dilakukan di laboratorium virtual. Melalui eksplorasi kelompok dan berdiskusi dengan teman-temannya, Immanuel mampu mengidentifikasi data yang diperoleh dari eksperimen dan mengajukan pertanyaan yang mendalam tentang hubungan sebab-akibat dan mempresentasikan temuannya di depan kelas.
Findings (Pembelajaran):Â
Melalui pembelajaran minggu ini, saya menyadari betapa pentingnya peran guru dalam menciptakan budaya positif di sekolah. Pertanyaan-pertanyaan yang berorientasi pada kekuatan dan potensi dapat memicu semangat dan kreativitas. Selain itu, saya juga belajar bahwa perubahan tidak harus selalu dimulai dengan skala besar. Langkah-langkah kecil yang konsisten dapat membawa dampak yang signifikan.
Saya juga sudah melakukan pretest untuk memetakan siswa berdasarkan kemampuan awal mereka. Kegiatan dilanjutkan dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok berdasarkan hasil tes kemampuan awal mereka. Setiap kelompok mendapatkan modul pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuannya. Saya juga menyediakan waktu bimbingan individual untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan.
Future (Penerapan):Â
Pada tahap akhir, kami mencoba menyusun kanvas BAGJA dengan contoh keberhasilan yang pernah saya raih. Â Ke depan, saya akan terus berupaya untuk menerapkan pendekatan inkuiri apresiatif dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. Saya juga akan melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan terkait pembelajaran. Sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, saya akan memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang dapat memperkuat hubungan antar siswa dan guru. Selain itu, saya akan mengembangkan proyek-proyek pembelajaran yang lebih menarik dan relevan dengan kehidupan siswa.
Sebagai guru IPA, saya akan mencoba menghubungkan materi pelajaran dengan isu-isu terkini yang relevan dengan kehidupan siswa. Misalnya, saya akan mengajak siswa untuk melakukan penelitian kecil tentang dampak perubahan iklim terhadap lingkungan sekitar. Sebagai wakil kepala sekolah, saya akan terus menjalin komunikasi yang baik dengan seluruh warga sekolah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H