Mohon tunggu...
fredericohanung
fredericohanung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jiu Hong

Mahasiswa yang mencintai budaya.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Cuaca Kota Istimewa Terancam Sangat Buruk, Pengunjung Jogja Harus Bersiap!

7 November 2022   18:34 Diperbarui: 7 November 2022   21:22 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, para wisatawan yang akan memasuki Kota Jogja dan sekitarnya juga harus menyiapkan diri dengan perlengkapan-perlengkapan menghadapi hujan seperti payung, jas hujan, dan sebagainya untuk menghadapi hujan yang akan datang. 

Merujuk pada penjelasan BMKG Jogja, tentu menjadi peringatan bagi seluruh warga yang akan berpergian dalam jarak yang dekat maupun jauh, mengingat perubahan cuaca yang ekstrem juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik. 

Masyarakat dihimbau untuk tetap menjaga kebugaran tubuh, apalagi mengingat Virus Covid-19 yang masih belum sepenuhnya teratasi.

Baca juga: Traveler Hati-hati, Cuaca Jogja Diperkirakan Ekstrem 3 Hari ke Depan

Data Peringatan Dini Cuaca BMKG 
Data Peringatan Dini Cuaca BMKG 

Selain Daerah Istimewa Yogyakarta, BMKG juga mengeluarkan data adanya 32 provinsi lain yang mendapatkan peringatan tentang potensi cuaca ekstrem. Hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir menjadi ancaman nyata bagi masyarakat di hampir seluruh Indonesia pada penghujung tahun ini.

Selain penjelasan dari Kepala Stasiun Meteorologi Jogja, dilansir dari laman web.meteo.bmkg.go.id adanya potensi cuaca ekstrem di 33 provinsi dalam minggu ini dipicu oleh sirkulasi siklonik di Teluk Benggala Barat Laut Aceh. 

Sirkulasi siklonik tersebut membentuk konvergensi memanjang dari Samudra Hindia barat Aceh hingga Selat Malaka, dari Sumatera Barat hingga Samudra Hindia barat Banten, di Laut China Selatan, di utara Kalimantan Utara, di Filipina, dan di Laut Filipina, serta Daerah pertemuan angin (konfluensi) juga terjadi di Samudra Hindia barat daya Banten, Laut China Selatan, Laut Sulawesi, dan Laut Filipina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun