Mohon tunggu...
fredericohanung
fredericohanung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jiu Hong

Mahasiswa yang mencintai budaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Konten Yogyaline.com Sebagai Media Jejaring Pikiran Rakyat

17 Oktober 2022   00:43 Diperbarui: 8 November 2022   07:32 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : https://www.pikiran-rakyat.com/

Media Online di Era Sekarang

Media online atau media baru merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya menggunakan perangkat internet (Suryawati, 2011:46). Sedangkan jurnalisme online menurut Pavlik (dalam Widodo,2020) mengatakan bahwa jurnalisme online merupakan jurnalisme kontekstual dimana menggunakan tiga fitur unik dari komunikasi yaitu mengandalkan kemampuan multimedia sesuai platform digital, kualitas interaktif dalam komunikasi online, serta fitur-fitur yang didata.

Pada masa kini, media online merupakan salah satu sumber berita yang banyak diminati oleh masyarakat. Dikutip dari Suara.com, bahwa pembaca media online pada saat ini mencapai 6 juta orang, sedangkan media cetak hanya sebesar 4,5 juta pembaca. Hal ini menunjukkan adanya ketimpangan dalam jumlah peminat antara media online dan media cetak.

Pergerakan dan perkembangan Yogyaline.com 

Yogyaline.com merupakan media online yang memiliki basis di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyaline.com merupakan media online yang berjejaring dengan PikiranRakyat.com yang berbasis di Bandung, Jawa Barat. Menurut penuturan Krisnowi Inoez, yang ditemui di kediamannya pada 14 Oktober 2022 Yogyaline.com sendiri berdiri pada tahun 2019 dan sejak saat itulah mulai berjejaring dengan PikiranRakyat.com. 

Krisnowi Inoez yang merupakan Wakil Pemimpin Redaksi di Yogyaline.com sekaligus seorang jurnalis senior mengatakan bahwa pada saat ini ada kurang lebih 150 media yang berjejaring ke PikiranRakyat.com serta lebih dari 1000 kontributor yang tersebar di seluruh Indonesia.

Yogyaline.com dalam perjalanannya hingga pada saat ini merupakan media online yang mengangkat isu-isu di dalam Yogyakarta sebagai sumber pembuatan konten. Namun, selain isu internal Yogyakarta, Yogyaline.com juga melihat trend topic apa saja yang sedang "hangat: di tengah masyarakat pada saat-saat tertentu sebagai sumber pembuatan berita. Dengan begitu, pendapatan Yogyaline.com dapat lebih dimaksimalkan dengan mengikuti isu-isu nasional yang sedang populer.

Yogyaline.com yang berafiliasi dengan PikiranRakyat.com sebagai media online tentu memiliki struktur perusahaannya sendiri. Dalam Yogyaline.com terdapat struktur seperti pemimpin redaksi, wakil pemimpin redaksi, redaktur, dan kemudian reporter yang dibagi ke dalam beberapa bidang seperti olahraga, politik, pendidikan, dan lain-lain. 

Walaupun berafiliasi dengan PikiranRakyat.com, status karyawan Yogyaline.com tidak terikat dengan Pikiranrakyat.com. Mereka tetap berdiri sendiri, namun dalam hal seperti penyediaan infrastruktur, administrasi, bahkan penyediaan iklan, dari pusat (PikiranRakyat.com) yang akan mengaturnya. Dapat dikatakan bahwa media-media jejaring seperti Yogyaline.com sebagai penyedia konten walaupun bisa mencari penyedia iklan sendiri, namun tetap melakukan koordinasi dengan pusat.

Dalam hal pembagian keuntungan, pusat mendapatkan 30%, sedangkan media-media jejaring seperti Yogyaline.com mendapatkan 70% pendapatan. Media online memiliki sumber pendapat dari Perusahaan Google dan selebihnya dari perusahaan yang iklannya ditampilkan oleh media online tersebut.

Pengelolaan Konten Dalam Yogyaline.com

Dalam pengelolaan konten, sistem koordinasi saat melakukan pekerjaan di dalam internal Yogyaline.com cukup sederhana. Saat pembuatan konten, para reporter yang telah dibagi ke dalam beberapa bidang mencari berita sesuai dengan bidangnya. Dapat berupa isu lokal (Yogyakarta), maupun nasional. 

Jika mengambil isu nasional, para jurnalis Yogyaline.com dapat mengambil refrensi dari media jejaring lain yang sama-sama berafiliasi dengan PikiranRakyat.com. Namun, dalam penulisan berita yang sama, bahasa penulisannya dari sudut pandang yang berbeda. Tentu hal-hal semacam ini dapat dilakukan dengan koordinasi antar sesama media jejaring dalam satu afiliasi yang sama.

Yogyaline.com sebagai salah satu media online masa kini tentu memiliki ciri khasnya tersendiri. Dalam sistem kerja, Yogyaline.com sangat menjaga koordinasi antar sesama karyawan dan perusahaan media jejaring yang lain termasuk pusat agar dalam penerbitan konten-konten tidak terjadi masalah dan pada akhirnya menguntungkan bagi semua pihak, baik perusahaan media dan periklanan yang mendapatkan keuntungan finansial, maupun masyarakat sebagai konsumen yang mendapatkan berita serta informasi terbaru dan mengedukasi.

Sebagai salah satu media online yang masih tergolong muda dan terkini, Yogyaline.com menghindari clickbait dalam pembuatan judul-judul berita. "Dalam teori jurnalistik, judul harus menggambarkan isi berita. Kalau tidak jelas dan buat bingung pembaca, kita edit judul seperti itu. 

Tapi sekarang menjadi kebalikan" tutur Inoes. Yogyaline.com sebagai media jejaring sangat menghindari penulisan judul-judul bernuansa clickbait. Selain tidak sesuai dengan teori jurnalistik, terdapat aturan dari pusat (PikiranRakyat.com) untuk menghindari clickbait. "Tidak hanya mengejar profit, namun penulisan judul harus mencerminkan apa isi berita tersebut", sambung Inoez.

Menurut jurnalis senior di Yogyakarta tersebut, dalam penulisan berita, salah satu value adalah adanya sebuah konflik. Dalam pembuatan berita tentang sebuah konflik harus ada sebuah keseimbangan. Jika sudah mendapatkan informasi dari satu pihak tentang masalah yang terjadi, adalah baik jika pihak lain yang merupakan lawan juga dimintai keterangannya. 

Inilah yang dinamakan keseimbangan karena sudut pandang masalah penyebab konflik tidak hanya didapatkan dari satu pihak, namun dari semua pihak yang berkonflik.

Salah satu fenomena yang menarik saat ini dalam konten Yogyaline.com adalah banyaknya masyarakat yang membaca berita tentang ramalan zodiak. Wakil Pemimpin Redaksi Yogyaline.com itu mengatakan bahwa dalam satu bulan, berita tentang ramalan zodiak, ramalan bintang, dan sebagainya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih banyak dibandingkan dengan berita lain. Hal ini menunjukkan bahwa di dalam masyarakat, jenis berita yang digemari terkadang sulit ditebak. Minat baca masyarakat terhadap suatu topik sangat dinamis.

Masa Depan Yogyaline.com

Yogyaline.com pada tahun ini memasuki usia yang ke-3 tahun. Pada usia yang relatif muda ini, ada banyak pengembangan-pengembangan yang sedang dilakukan. Menurut Wakil Pemimpin Redaksi,  saat ini pengembangan ke ranah media sosial sedang dilakukan oleh pihak Yogyaline.com. 

Pengembangan tersebut dilakukan melihat besarnya angka pengguna media sosial di Indonesia. Seperti media-media jurnalistik besar lainnya seperti Kompas, Tempo, memiliki akunnya masing-masing di hampir setiap media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook. Yogyaline.com melihat ini sesuatu yang sangat penting untuk masa depan perusahaan.

  Sumber Gambar : https://yogyakarta.pikiran-rakyat.com/
  Sumber Gambar : https://yogyakarta.pikiran-rakyat.com/

Dengan hadirnya Yogyaline.com diharapkan dapat mengangkat eksistensi mereka di kalangan anak muda dan semua golongan usia yang menggunakan media sosial. Dengan begitu, pendapatan perusahaan akan berkembang seiring dengan sikap konsisten dalam kualitas pembuatan berita.

Jika berbicara ke ranah media cetak, menurut Inoez selaku Wakil Pemimpin Redaksi, Yogyaline.com belum memiliki gambaran untuk "berjalan" ke arah tersebut. "Banyak media cetak yang berjaya dulu sekarang collapse. Sirkulasi jangan dilupakan, memerlukan biaya", tutur Inoez. Menurutnya, pada saat ini akan mengeluarkan biaya yang tinggi (high cost) untuk melakukan percetakan. Perlu memikirkan biaya pembelian kertas, tinta, mesin cetak. Belum lagi jika mengingat jasa pencetak dan penyebar koran yang juga memerlukan biaya.

Pertimbangan semacam ini dapat terjadi ketika mengingat ada yang jauh lebih efektif, yaitu media online. Dengan tidak adanya biaya percetakan dan melakukan penyebaran berita secara murah menggunakan internet, tentu ini menjadi suatu pilihan bagi perusahaan media masa kini. Inoes mengungkapkan bahwa dulu banyak orang mengantri untuk memasang iklan di koran-koran besar, namun saat ini sudah sepi.

Versi Audio dapat didengarkan di sini.

Daftar Pustaka

 Widodo, Yohanes.(2020).Jurnalisme Multimedia. Yogyakarta: Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Haryoputro, Arif Tutuko and , Agus Triyono, M.Si and , M. Toharuddin, S.Pd., MA. (2015) Pemilihan Presiden Dan Wakil Presiden Di Media Online (Konstruksi Pemberitaan Media Online Sindonews.com dalam Pengumuman Hasil Pemilu Capres dan Cawapres 2014 Tanggal 22 Juli 2014 Sampai Tanggal 21 Agustus 2014). Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Supriyatna, Iwan.(2020).Media Cetak Mulai Ditinggalkan, Masyarakat Beralih ke Media Online. Diakses pada 16 Oktober 2022, dari https://www.suara.com/bisnis/2020/08/25/181636/media-cetak-mulai-ditinggalkan-masyarakat-beralih-ke-media-online

Sinuhaji, Julkifli.(2020). Ultah Pertama Pikiran Rakyat Media Network, Setahun Lahirkan 140 Inkubator Mediapreneur di Indonesia. Diakses pada 16 Oktober 2022, dari https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-011047702/ultah-pertama-pikiran-rakyat-media-network-setahun-lahirkan-140-inkubator-mediapreneur-di-indonesia

Krisnowi Inoez, diwawancarai oleh Frederico Hanung, Oktober 2022, Minggiran Baru, Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun