Ada pemeliharan yang memberikan pakan tambahan diberikan selang dua kali sehari berupa daun-daunan, sisa makanan dan sayuran, serta kulit pisang. Hewan ini umumnya diberi makan dua kali sehari baik pagi-sore maupun siang-sore dilakukan oleh penangkar atau pemlihara rusa.
Hampir semua penangkar memberikan air minum kepada hewan peliharaannya, meskipun ada yang tidak memberikan air minum selama hewan ini digembalakan. Menurut pengalaman mereka, rusa masih sanggup bertahan tidak mengonsumsi air minum selama sehari. Karena itu, ada pemelihara yang melakukan pemberian air minum di sore hari pada saat rusa sudah dibawa kembali ke rumah.
Penyebaran, jenis kelamin dan tujuan pemeliharaan rusa
Rasio jenis kelamin rusa yang dipelihara relatif sama antara jantan dan betina. Kisaran umur rusa betina yang dipelihara yaitu antara 2 sampai 6 tahun, dan jantan antara 3 sampai 6 tahun. Â Sebagian besar rusa berasal dari wilayah pesisir Kepala Burung Papua di Distrik Saukorem, sedangkan lainnya berasal dari Bintuni, Teluk Wondama, dan Anggi di Pegunungan Arfak. Jumlah rusa yang dipelihara umumnya satu ekor, tetapi ada yang memelihara dua atau tiga ekor.
Jumlah rusa, jenis kelamin dan umurnya bervariasi tergantung dari hasil buruan yang kondisinya masih baik, atau anakan rusa yang dipelihara sejak kecil. Tujuan pemeliharaan beragam, ada yang memelihara untuk dikonsumsi; hiburan semata atau hobi; dan untuk dijual lagi.
Penting untuk diingat!!
Menurut pemilik rusa, pemeliharaan rusa bukanlah hal yang terlalu sulit untuk dilaksanakan. Sekalipun dipelihara dengan kondisi seadanya, rusa masih mampu bertahan hidup. Namun, pada saat-saat tertentu pemeliharaan rusa membutuhkan perhatian yang serius, misalnya pada periode ranggah keras rusa jantan. Sifat agresif pejantan ini menjadi faktor pembatas dalam pemeliharaan rusa yang diikat. Rusa jantan sulit hidup bersosialisasi terutama saat musim kawin, dan di alam rusa jantan cenderung menyendiri. Pada rusa Timor sifat agresif pejantan mencapai puncaknya apabila kedua ranggah kerasnya telah tumbuh sempurna (bercabang 6) dan pada salt itulah penangkar harus memberikan perhatian yang ekstra serius terhadap perubahan fisiologi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H