Mohon tunggu...
Freddy
Freddy Mohon Tunggu... Konsultan - Sales - Marketing - Operation

To complete tasks and working target perfectly. Leave path in a trail.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Kita Memang Pembeli yang Emosional, Covid-19 Membuat Kita Semakin Irasional

2 April 2020   22:23 Diperbarui: 29 Juli 2021   18:36 3900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gordon Johnson dari Pixabay

Memang benar manfaat vitamin E selain untuk kesehatan kulit, juga baik untuk kesehatan tubuh. Tapi bukankah demikian juga dengan vitamin lain, seperti A, B, C dan D? Bahkan utk ketahanan tubuh bukankah lebih utama Vitamin C ?

Pisang memang kaya akan nutrisi mineral dan vitamin. Tapi bukankah buah apel juga kaya akan nutrisi mineral dan vitamin? Saya pernah membaca sebuah pesan bagi kita supaya rajin makan buah apel yang bunyinya, "An Apple a day, keeps the doctor away". Bukan "A Banana a day....". Kalau gitu, mengapa bukan buah apel saja yang harus kita konsumsi daripada buah pisang? Lagipula bukankah buah pisang tidak disarankan bagi penderita diabetes, tapi buah apel boleh? (Untungnya di supermarket masih banyak tersedia stok pisang :D).

Memang benar mengkonsumsi jahe membuat badan lebih hangat, terus membuat badan lebih segar. Tapi kalau kita tidak menjaga kebersihan tangan, kemudian tangan yang tidak kita ketahui ternyata terpapar virus Covid-19 lalu masuk ke dalam mulut di saat kita makan, apakah dengan kehangatan badan tersebut, virus Covid19 lalu punah di dalam tubuh kita? Kan tidak, bukan?

Pandemi Covid-19 telah membuat konsumen bertindak semakin emosional dan tidak rasional. Ada informasi apa pun yang diperoleh dari media massa atau WAG, yang mengiming-imingi dengan kesehatan, keampuhan melawan Covid-19, tanpa berpikir panjang, bisa langsung diyakini dan diserbu konsumen. 

Saya pikir sebenarnya ini lah saatnya pemasaran bekerja karena bisa lebih mudah "mempengaruhi" keputusan pembelian konsumen. Bukan maksud saya menganjurkan produsen ramai-ramai membohongi konsumennya. 

Tapi kenyataannya dalam kondisi konsumen yang semakin emosional dan tidak rasional ini, membuat konsumen semakin tidak berpikir panjang lebar dalam membuat k3putusan pembelian. Mudah dipengaruhi. Dan dengan Gerakan #Diamdirumah, satu-satunya kegiatan di rumah, yah nonton televisi. Ini kesempatan konsumen dibanjiri sengan iklan-iklan (harusnya sekarang momen televisi juga panen iklan).

Tapi untungnya Budaya ketimuran kita masih kental. Kita masih "santun" dalam berpromosi. Belum se-frontal iklan-iklan di negara barat. Kalau tidak, saya membayangkan sekarang ini kita sedang dibanjiri dengan iklan-iklan yang menghubung-hubungkan keunggulan produk masing-masing dengan fenomena yang berkembang saat ini, seperti teh jahe/kopi jahe ampuh menjaga tubuh dari virus Covid-19 (jahe membuat badan hangat, kandungan kafein dalam teh/kopi memberi enegri bagi tubuh melawan virus Covid-19?) 

Atau obat kumur yg mengandung alkohol mampu menjaga mulut dan tenggorokan dari serangan awal virus Covid-19 (bukankah virus Covid-19 awal masuk dari hidung dan mulut lalu menyerang tenggorokan sebelum menuju ke saluran pernafasan dan paru-paru, dan alkohol ampuh membunuh bakteri, kuman bahkan virus?) 

Ya, kita memang pembeli yang emosional. Tapi jangan sampai membiarkan emosi kita dimanfaatkan untuk berbelanja barang-barang yang sebenarnya tidak bisa melindungi diri kita secara efektif atau secara berlebihan. Tindakan yang paling tepat bagi kita saat ini adalah diam di rumah, sering mencuci tangan, kalau terpaksa keluar rumah, gunakan masker dan jaga jarak kontak fisik yang aman minimal 1 meter.

Salam sehat selalu untuk kita semua,

Freddy Kwan
PS : Produsen Kopi Jahe / Teh Jahe dan Obat Kumur yg mengandung alkohol, kalau memakai ide ini, jangan lupa Success fee nya yah  :D 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun