Ternyata latar belakang seseorang tidak menjamin bahwa orang tersebut menjadi lebih baik di saat kehidupannya berubah sukses. Social Entrepreneur tidak serta merta lahir dari seseorang yang dulunya pernah merasakan bagaimana susahnya hidup berkekurangan.
Social Entrepreneur juga ternyata bukan lahir dari seseorang yang sejak lahir hidup berkelimpahan lalu saat ia sukses membuat ia menjadi peduli pada orang-orang lain yang hidup dalam kekurangan. Juga bagi yang terlihat taat menjalankan agama pun tidak menjamin orang tersebut otomatis menjadi seorang Social Entrepreneur (kenalan yang tinggal di Jawa Barat  yang saya ceritakan tersebut bersama seluruh keluarganya sudah menginjakkan kaki nya ke Tanah Suci; juga teman-teman saya yang ibadahnya rajin, namun saat ada aksi sosial tidak serta merta merogoh kantongnya untuk donasi).Â
Namun saya yakin bahwa kepedulian sosial itu lahir dari orang yang memiliki pemahaman hidup yang baik. Dan pemahaman tersebut bisa diperoleh dari mana saja. Bisa dari perjalanan hidupnya, bisa dari pemahaman agama yang baik, atau dari kesadaran yang timbul karena dipicu oleh suatu kejadian. Saya sendiri pun masih jauh dari tahap menjadi seorang berjiwa sosial yang tinggi. Namun kalau diijinkan, saya ingin menuju kesana. Dan saya selalu berusaha mendidik anak-anak untuk memiliki kepedulian sosial.
Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam menangani isu-isu sosial yang menyangkut kesejahteraan rakyatnya yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Disinilah dibutuhkan peran dari kita untuk membantu. Bukan merigankan beban pemerintah karena kemampuan pemerintah jauh dari kemampuan kita, melainkan meringankan beban saudara se Tanah Air kita yang membutuhkannya.Â
Semoga semakin banyak pengusaha di Indonesia yang menjadi Social Entrepreneur. Eh, saya ralat, Semoga semakin banyak dari kita semua, bukan hanya yang berstatus pengusaha, melainkan juga karyawan, pelajar, Ibu Rumah Tangga untuk turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial
Salam,
Freddy Kwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H