Namun apapun pilihan kita, tidak ada pilihan paling benar atau paling salah. Semua harus dianalisa, evaluasi, sesuai dengan kondisi makro dan mikro masing-masing perusahaan. Hanya saja, bagi saya pribadi, sangat penting untuk menjaga api semangat dan mental pemenang kalau ingin perusahaan meraih kejayaan.
Terakhir, saya ingin berbagi cerita mengenai salah satu pengusaha sukses di Indonesia yang tidak langsung memilih jalan keluar perampingan karyawan di saat perusahaannya menghadapi krisis:
Presiden Direktur Wacoal Indonesia, Bp. Suryadi Sasmita membuktikan bahwa melakukan langkah pengurangan karyawan secara besar besaran bukan satu satunya jalan keluar di saat perusahaan sedang mengalami penurunan kinerja maupun krisis.Â
Di Tahun 1998 saat krisis ekonomi melanda Indonesia, berbeda dengan perusahaan lain pada umumnya segera melakukan perampingan karyawan, Bp. Suryadi Sasmita lebih memilih untuk tidak menerima gaji dan berusaha untuk tidak melakukan pemecatan kpd karyawannya seorang pun.Â
Perusahaan memang mengalami kesulitan keuangan karena hasil produksi terus menerus menumpuk di gudang. Namun karena kebaikan hatinya yang selalu memikirkan orang lain, dalam situasi ini akhirnya Wacoal Indonesia justru mendapat lonjakan permintaan ekspor di saat kurs Dollar tinggi dan akhirnya malah berhasil memberikan keuntungan yang luar biasa bagi perusahaannya.Â
Bayangkan kalau dari awal sudah melakukan pemecatan, mantan karyawan juga sudah pasti mencari pekerjaan lain, pulang kampung dll. Lalu di saat Wacoal menerima lonjakan permintaan ekspor, tentu kemampuan perusahaan memenuhi order akan menurun dan menjadi tidak optimal.
Salam,
Freddy Kwan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H