Jika anda menang, anda menjadi orang yang berbahagia. Jika anda kalah, anda harus belajar jadi bijaksana (Jorge Lorenzo)
Jorge Lorenzo akhirnya mengumumkan rencana pensiun nya menjelang putaran MotoGP terakhir di Tahun 2019 di Valencia. Pemegang titel Juara Dunia 5 kali, dengan 3 diantaranya Juara Dunia MotoGP ini akhirnya menyerah dengan pertimbangan fisik akibat cedera yang berturut-turut menimpanya sejak Tahun 2018 dan 2019.Â
Rider asal Spanyol ini pertama kali turun membalap di kejuaraan dunia balap motor kelas 125cc di Tahun 2002 saat masih berusia 15 tahun. Tidak lama kemudian, Jorge Lorenzo telah menyabet gelar Juara Dunia balap motor kelas 250cc dua tahun berturut-turut di Tahun 2006 & Tahun 2007.
Tahun 2008 Jorge Lorenzo ditarik Team Pabrikan Yamaha menjadi tandem Valentino Rossi.Â
Siapa sangka masuknya Jorge Lorenzo ke Yamaha ternyata mengganggu dominasi Valentino Rossi, hingga di Tahun 2010 Jorge berhasil merebut titel juara dunia sehingga dianggap menghalangi ambisi Rossi untuk mengumpulkan titel juara dunia terbanyak dalam sejarah MotoGP.Â
Semenjak Tahun 2010, rivalitas Valentino Rossi terhadap Jorge Lorenzo memanas hingga kemudian Valentino Rossi meninggalkan Yamaha dan hengkang ke Ducati di Tahun 2011 dan 2012.
Catatan statistik dan prestasi Jorge Lorenzo:
- Juara Dunia 5 kali: 2 kali di Kelas 250cc (2006 & 2007) dan 3 kali di kelas utama MotoGP (2010, 2012 dan 2015).
- Meraih 68 kemenangan di semua kelas, dengan 47 kali diantaranya di kelas utama MotoGP
- Meraih 152 podium selama karirnya, dengan 114 diantaranya di kelas utama MotoGP
- Pernah mengumpulkan poin terbanyak dalam satu musim, yaitu di Tahun 2010 dengan jumlah poin 383. Butuh 9 tahun untuk kemudian dipecahkan Marc Marquez di Tahun 2019 dengan poin sebanyak 420.
- Sepanjang karir Marc Marquez, hanya Jorge Lorenzo yang berhasil menghentikan langkahnya menjadi juara dunia di Tahun 2015
Jorge Lorenzo memang pembalap yang fenomenal. Saya salah satu penggemar beratnya. Jorge Lorenzo bagi saya adalah pendobrak dominasi Valentino Rossi di Yamaha.Â
Ia datang ke Yamaha di Tahun 2008 bukan sekedar menjadi tandem Valentino Rossi. Ia datang ke Yamaha dengan semangat dan ambisi menjadi Juara Dunia kelas utama MotoGP.Â
Perbedaannya dapat dilihat pada Danillo Petruci yang hanya menganggap dirinya sebagai tandem Andrea Dovisiosi di Ducati. Karena Petruci menanggap dirinya "hanya" sebagai tandem, ia sungkan untuk membalap lebih cepat dari Dovisioso.Â